Kata dia, sejumlah oknum yang dinilai sebagai kalangan mafia tanah diduga telah mengeksploitasikan pembangunan GOR dan telah melukai, serta menginjak-injak hak adat yang diakui dan dilindungi negara, bahkan dijaga masyarakat hukum adat Kekuriaan/Kedewanan Negeri Losung Batu.
“Bagi kami, proyek pembangunan GOR itu adalah tindakan perampasan hak masyarakat adat. Sebab alas hak lokasi pembangunan tersebut dilakukan tanpa seizin ahli waris tanah adat dimaksud,” tegas Didi menambahkan orasinya.
Dia juga menekankan agar pihak Kepolisian segera mengungkap, mengusut dan mengadili para mafia tanah menyangkut proyek pembangunan GOR di Simarsayang.
Baca juga:Tanah Adat Dipatok TNI AD, Tokoh Marga Sagala Audiensi ke DPRD Dairi
Setelah penyampaian orasi, Raja Luat Losung Batu dan sejumlah perwakilan diundang memasuki kantor Wali Kota untuk beraudiensi dengan beberapa pejabat di jajaran Pemko Padangsidimpuan.
Pantauan awak media, aksi damai berjalan lancar dan tertib hingga membubarkan diri. Pihak Pemko Padangsidimpuan terlihat antusias menerima rombongan massa, serta mendapat pengawalan keamanan dari pihak Polres Padangsidimpuan, TNI dan Satpol PP. (asrul/hm16)
