13.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

PTPN2 Bisa Jadi Tonggak Kebangkitan Gula di Sumut 

Deli Serdang, MISTAR.ID

Direktur Utama Holding PTPN3 (Persero) Mohammad Abdul Ghani memberi apresiasi yang tinggi terhadap kinerja PT Perkebunan Nusantara 2.

Menurutnya, PTPN2 bisa menjadi tonggak kebangkitan gula di Sumatera Utara. Penjelasan ini diungkapkan Abdul Ghani saat meninjau areal perkebunan tebu di Kebun Bulu Cina, beberapa hari lalu.

“Saya yakin dengan kebersamaan yang dibangun di lingkungan kerja seperti selama ini, akan memperoleh hasil yang maksimal. Saya berharap kinerja baik yang telah dibuktikan selama ini bisa terus dipertahankan. Dan kita mampu membuktikan bahwa PTPN2 bisa menjadi perkebunan negara yang kuat dan mampu menghadapi tantangan ke depan,” ujar Abdul Ghani.

Baca Juga:Pembersihan Lahan, PTPN 2 Robohkan Rumah Dinas dan Gudang

Dirut Holding PTPN3 (Persero) ini juga yakin kondisi tersebut akan mendorong kebangkitan gula di Sumatera Utara, sekaligus kembangkitan PTPN2 di sektor hilir.

Dalam kunjungan bersama Deputi Meneg BUMN Rachman Ferry Isfianto didampingi Direktur PTPN2 Irwan, SEVP Operasional RM Mulianta Sitepu, GM Distrik TT Bram Sitompul dan sejumlah manajer, serta Kasubbag Humas Rahmat Kurniawan, Dirut Holding melihat dari dekat tanaman tebu di areal kebun Bulu Cina yang akan menjadi bahan baku utama pabrik gula Kwala Madu dan Sei Semayang dalam musim giling 2022 mendatang.

Meski masih membutuhkan perawatan serius untuk menghasilkan rendemen yang tinggi, namun Dirut Holding yakin dengan pola kerja yang dilakukan selama ini akan dapat menghasilkan tebu berkualitas untuk bahan baku kedua pabrik gula andalan PTPN 2 tersebut.

Baca Juga:Perkuat Program Merdeka Belajar, USU Kolaborasi dengan PTPN III

Sementara Deputi Meneg BUMN Rachman Ferry Isfianto menyebutkan, pihaknya siap mendukung program kerja yang dilaksanakan PTPN2.

Sedangkan Direktur PTPN2 Irwan optimis dari areal 8.021 hektare tanaman tebu varietas unggul yang saat ini berusia sekitar 4 bulan akan mampu menghasilkan panen antara 70 sampai 80 ton per hektare. Jika ini bisa dicapai maka pihaknya optimis bisa menghasilkan 7 ton gula per hektare.

“Sehingga kita mampu menjawab tantangan untuk memenuhi kebutuhan gula pasir masyarakat Sumatera Utara,” jelasnya. (sembiring/hm14)

Related Articles

Latest Articles