Sunday, May 25, 2025
home_banner_first
SUMUT

Masinton Diundang Fadli Zon Paparkan Temuan Situs Bongal dan Peradaban Barus

journalist-avatar-top
Minggu, 25 Mei 2025 17.13
masinton_diundang_fadli_zon_paparkan_temuan_situs_bongal_dan_peradaban_barus

Bupati Tapteng Masinton Pasaribu dan rombongan bersama tim Peneliti dari BRIN, Sultanate Institute saat mengunjungi Museum Fansuri Situs Bongal Sijago-jago. (f: ist/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Masinton Pasaribu, diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan hasil temuan dari peneliti Situs Bongal Sijago-Jago dan peradaban Nusantara di Barus.

“Saya sudah berkoordinasi langsung via telepon dengan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. Beliau menyambut dengan antusias informasi mengenai Situs Bongal dan sejarah peradaban di Barus,” ujar Masinton dalam keterangan persnya, Minggu (25/5/2025).

Masinton mengatakan, dirinya bersama Wakil Bupati Tapteng, Mahmud Efendi, juga telah mengunjungi Museum Fansuri di Situs Bongal Sijago-jago, Sabtu (24/5/2025). Di sana, mereka bertemu langsung dengan tim peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Sultanate Institute.

“Museum Fansuri menjadi tempat penyimpanan artefak-artefak penting yang ditemukan di Situs Bongal,” katanya.

Masinton mengatakan, dari penjelasan Heri yang perwakilan tim peneliti BRIN, artefak yang ditemukan menandakan adanya kehidupan di wilayah tersebut sejak abad ke-7 Masehi. Penelitian di situs ini pun masih terus berlanjut.

“Temuan sejarah ini sangat penting dalam konteks peradaban dan kebudayaan Nusantara. Bahkan sejak dahulu, wilayah ini telah menjadi titik pertemuan para pedagang rempah dan saudagar dari berbagai belahan dunia,” ucapnya.

Ia menambahkan kawasan Sijago-jago dan Barus semakin dikenal sebagai pusat awal peradaban Nusantara. Hal ini juga ditegaskan oleh peresmian Titik Nol Islam Nusantara oleh Presiden Joko Widodo pada 2017 silam di Kecamatan Barus.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tapteng, kami mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti dari BRIN, Sultanate Institute, dan semua pihak yang berkontribusi dalam ekskavasi Situs Bongal dan Barus. Ini menunjukkan bahwa Tapteng merupakan bagian dari pusat perdagangan dunia di masa lalu,” tuturnya.

Menurut Masinton, temuan-temuan ini harus terus didukung sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa melalui pelestarian sejarah.

“Ini menunjukkan bahwa bangsa kita telah memiliki tingkat peradaban dan kemajuan yang tinggi, baik dalam aspek teknologi maupun kebudayaan, sejak masa lampau,” katanya.

Sekadar informasi, Situs Bongal dikenal sebagai kawasan bersejarah yang menyimpan bukti interaksi awal Nusantara dengan dunia Islam sejak abad ke-7 Masehi. Hal ini dibuktikan melalui uji pertanggalan artefak yang dilakukan oleh para peneliti.

Ekskavasi yang dilakukan antara tahun 2021 hingga 2022 menemukan berbagai artefak penting, termasuk koin dari masa Daulah Umayyah dan Abbasiyah, keramik dari Dinasti T’ang, tembikar dan kaca berglasir dari Timur Tengah, alat pengasah batu, manik-manik batu dan kaca, batu mulia, fragmen kayu kapal dan kemudinya, tali ijuk dengan simpul-simpul khas, serta empengan logam dengan inskripsi Arab.

Selain itu, ditemukan juga ekofak seperti resin, pala, kemiri, dan berbagai biji-bijian, serta struktur batu dan kayu nibung bekas aktivitas manusia masa lampau. (feliks/hm24)

REPORTER: