-1.7 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Ini Tiga Lokasi UMKM Meriahkan F1 Powerboat Lake Toba

Balige, MISTAR.ID

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Pemerintah Kabupaten Toba menyiapkan tiga titik lokasi penyelenggaraan side event F1 Powerboat Lake Toba 2023.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo), Kabupaten Toba, Sesmon Butarbutar, mengatakan, tiga lokasi tersebut adalah di Lapangan Mini Soposurung, Pantai Sibolahotang Sas, dan Bundaran DI Panjaitan.

“Di Lapangan Mini Soposurung akan berlangsung side event selama 3 hari dengan kapasitas paling besar yakni sekira 3.000 orang. Sedangkan di Pantai Sibolahotang Sas dan Bundaran DI Panjaitan dapat menampung sekitar 1.500 hingga 2.000 orang,” jelas Sesmon.

Baca Juga:Persiapan F1 Powerboat Lake Toba Sudah 100 Persen

Sesmon menambahkan, di lokasi yang dapat menampung ribuan pengunjung ini akan diisi kegiatan pameran ratusan produk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekaligus nonton bersama. Kata dia, sebagai upaya turut mendorong produk lokal, di lokasi akan ada sekira 502 pelaku UMKM. Para pelaku ini dikatakan Sesmon, telah melalui proses assessment. Mayoritas UMKM yang terlibat memiliki produk kuliner dan souvenir.

“Produk unggulan kami ada kopi, stola tenun toba, padi, maupun jagung, karena Toba ini dikenal juga sebagai daerah pertanian dan kopi,” ujar Sesmon.

Kabupaten Toba, memiliki beberapa produk kopi yang diunggulkan, seperti Mora Kopi dari daerah Ajibata dan juga Kopi Partungkuan yang sudah pernah dicoba oleh Presiden Joko Widodo. “Sekarang, berdasarkan Indikasi Geografis (IG), Kopi Arabika Toba sudah diakui, bahwa Toba adalah penghasil kopi arabika,” jelasnya.

Baca Juga:Jelang Dibukanya Kejuaraan Dunia F1 Powerboat di Balige, Arus Lalin di Siantar Masih Normal

Sedangkan untuk produk kuliner, Pemerintah Kabupaten Toba memang mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan event F1 Powerboat untuk menonjolkan makanan atau kudapan tradisional khas daerah. “Kita imbau masyarakat untuk menyediakan kuliner-kuliner tradisional seperti kue lapet, tipa-tipa, juga sasagun, yang sudah dimodifikasi menjadi seperti kukis atau biskuit, sehingga bisa dijadikan oleh-oleh,” ucapnya.

Secara umum UMKM yang telah melewati proses assessment, juga diminta meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk-produk serupa yang sudah lebih dulu ada di pasaran. Misalnya segi kemasan, harga, kualitas, hingga ketersediaan produk. Sesmon menyampaikan jika UMKM diarahkan untuk menampilkan produk yang berkualitas dan kompetitif, namun terkait harga tidak melebihi harga pada umumnya.(saut/hm15)

Related Articles

Latest Articles