16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Harus Objektif, Bupati Toba Minta Kementerian Jangan Asal Pindahkan Tuan Rumah F1H2O

Toba, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba mengharapkan Kemenkomarves lebih obyektif menyebut sampah dimana-mana berdampak evaluasi pemindahan tuan rumah perhelatan F1H2O dari Kabupaten Toba di tahun berikutnya. Hal itu sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Odo R Manuhutu kepada Bupati Toba, Poltak Sitorus.

Menurut Poltak, dimanapun penempatan tuan rumah F1H2O ke depannya tergantung pimpinan yaitu Kementerian. Tetapi, selama ini dan hingga saat ini menurutnya, Pemkab Toba masih baik-baik saja.

“Kalau tidak ada hal vital, kenapa harus pindah dan apa persoalannya di Toba?,” tanya Poltak, Senin (4/3/24).

Sementara itu, sebelumnya Odo mengatakan sampah berserakan dimana-mana, sejak dia melintas dari Bandara Silangit. Namun, Poltak mempertanyakan apakah jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dari Silangit ke Balige merupakan wilayah Toba. Menurutnya, Toba diapit dan merupakan lintasan beberapa kabupaten.

“Jadi tidak tertutup kemungkinan pengendara yang melintasi Toba membuang sampah dengan sembarangan dan kebetulan dilintasi Pak Odo. Atau kemungkinan keberadaan sampah itu bukan wilayah Toba,” ucapnya.

Baca Juga : Kemenkomarves Kritik Kesiapan Pemkab Toba di Perhelatan F1H2O

Menurut Poltak, selama kepemimpinannya menjadi Bupati Toba, dia selalu menggalakkan bersih-bersih kepada setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat dicontoh masyarakat. Kegiatan bersih-bersih itu juga rutin dilakukan setiap minggunya, bukan karena ada penyelenggaraan F1H20.

Kemudian saat event internasioanl itu berlangsung, kebersihan lebih digalakkan lagi untuk menunjukkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Kabupaten Toba sudah berbenah terkait kebersihan dan siap menyambut pariwisata kelas dunia.

“Dapat dilihat tim kebersihan dikerahkan secara optimal di seluruh jalan di Kota Balige, terlebih di venue tempat perhelatan event internasional. Mereka selalu memungut sampah sekecil apapun dan harus diakui sudah ada perbedaan dari sebelumnya,” sebutnya.

Poltak mengaku dirinya memiliki semboyan untuk budaya bersih bagi warga Toba, yakni ‘jangan bekerja untuk pungut sampah, tetapi bekerjalah untuk tidak buang sampah’. Dirinya mengibaratkan orang Jepang yang selalu mengantongi sampahnya dan tidak membuang sembarangan. (nimrot/hm24)

Related Articles

Latest Articles