Medan, MISTAR.ID
BPBD Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan perkebunan (karhutla). Namun, masih terdapat kekhawatiran terkait kurangnya keberlanjutan sanksi hukum bagi pelaku pembakaran.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati menyatakan bahwa fokus BPBD Sumut saat ini adalah pada upaya pencegahan dan sosialisasi.
“Kami lebih berfokus pada pendekatan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat. Sanksi hukum memang perlu, tetapi kami juga ingin membangun kesadaran kolektif,” ungkap Sri Wahyuni, Rabu (20/12/23).
Baca Juga:Â Samosir Dominasi Kejadian Karhutla di Sumatera Utara
Kendati demikian, dia mengakui bahwa perkembangan terbaru menunjukkan penurunan kejadian karhutla di Sumatera Utara.
“Sosialisasi yang dilakukan, seperti melalui Masyarakat Peduli Api, mulai membuahkan hasil. Kami melihat penurunan kejadian karhutla sejak tahun 2020 sampai sekrang,” tambahnya.
Terbaru, BPBD Sumut turut terlibat dalam penanganan bencana di Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas. Meskipun bukan tugas utamanya, BPBD Sumut memberikan pendampingan dan bantuan kepada Basarnas dan Kabupaten Humbahas yang terdampak.
