12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Antisipasi Karhutla, Dishut Bentuk Masyarakat Peduli Api

Medan, MISTAR.ID

Guna menyadarkan masyarakat akan bahaya menyalakan api saat berada dalam kawasan hutan serta antisipasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di perbukitan dan sekitaran kawasan Danau Toba, Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membentuk masyarakat peduli api. Masyarakat peduli api ini dibentuk di masing-masing Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

“Membentuk masyarakat peduli api ini, dapat juga melakukan pemadaman api secara dini. Sehingga tidak terjadi kebakaran secara luas hutan dan lahan. Bukan cuma imbauan saja, sekarang kita melibatkan masyarakat kelompok tani itu sendiri. Kemudian, ada juga namanya masyarakat peduli api itu yang kita galakkan. Itu kita bentuk setiap unit KPH setiap Kabupaten untuk mendapatkan mengendalikan api,” kata Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara, Herianto, Rabu (20/7/22).

Baca Juga:Simulasi Karhutla di Paluta, Ratusan Personel Polisi Dikerahkan Padamkan Api

Herianto mengakui bahwa Dishut Sumut hanya memiliki peralatan pemadaman Karhutla seadaanya saja. Sehingga jika terjadi kebakaran, mengalami kesulitan untuk menjinakkan api dan berdampak lahan terbakar menjadi luas. Seperti kebakaran yang terjadi di Pinggiran Danau Toba, Sabtu (16/7/2022) sekira pukul 14.00 WIB dan menewaskan seorang warga sekitar bernama Natal Simaremare alias Ama Lasker (50).

Luas yang terbakar 50 hektar dan api berhasil dipadamkan tim gabungan dari Dishut Sumut dan TNI/Polri, Senin (18/7/2022) malam sekira pukul 19.30 WIB. “Sekarang ini, rawan dengan kondisi angin kencang dan cuaca panas. Satu lagi, peralatan kita kurang. Kalau kita punya alat canggih itu, tidak sebesar dan seluas gitu yang terbakar,” ucap Herianto.

Baca Juga:25 Hot Spot Terdeteksi di Sumut, Wagubsu Minta Semua Pihak Waspada Karhutla

Selain itu, Herianto mengungkapkan perlu juga dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terhadap pencegahan dan antisipasi Karhutla. Hal ini, menurutnya harus ada kesadaran masyarakat untuk mencegah kebakaran tersebut. “Kita harapkan dapat mencegah atau memadamkan api secara dini. Kita harus ada sosialisasi dan edukasi. Karena, tetap saja, cemana kita bilang masyarakat ini. Ada juga yang bandel. Dia merasa tidak masalah buat api kecil, sekecil apa pun api kalau berada di dalam hutan risikonya sangat besar. Apalagi, kita manusia sering lupa. Kalau sengaja dibakar, saya yakin tidaklah,” terangnya.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles