Seorang Pelajar Kelas 1 SD di Sidamanik Meninggal Karena Terbakar, Sempat Pulih Usai Operasi
seorang pelajar kelas 1 sd di sidamanik meninggal karena terbakar sempat pulih usai operasi
Simalungun, MISTAR.ID
Seorang pelajar kelas 1 SD asal Huta Sipanggan Nagori Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Amora Purba yang mengalami luka bakar mencapai 80 persen, meninggal dunia.
Berkaitan dengan kematian korban, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan rasa dukanya secara langsung di rumah duka.
“Kita sudah berupaya semaksimal mungkin demi kesembuhan anak kita, akan tetapi Tuhan lebih sayang kepada anak kita Amora. Marilah kita doakan anak kita ini. Kepada orang tua agar lebih bersabar dan kuat, tetap berserah kepada Tuhan,” ujar Bupati.
Baca juga:Istri Bawa Anak Berobat ke Tebing Tinggi, Sang Suami Meninggal Terbakar di Siantar
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun Edwin Tony Simanjuntak mengatakan, Amora meninggal dunia pada Selasa 3 Oktober 2023 di RS Bunda Thamrin Kota Medan, saat menjalani operasi ketiga.
“Kita juga kaget mendengarnya, karena pada perjalanan operasi pertama dan kedua tidak ada masalah dan semua berjalan dengan lancar,” kata Edwin usai melayat.
Sebelumnya telah diberitakan, seorang anak kelas 1 SD asal Huta Sipanggan Nagori Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, mengalami luka bakar di tubuhnya mencapai 80 persen. Korban terbakar ketika ia bermain-main dengan beberapa orang temannya pada Minggu, 30 Januari 2022 sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca juga:Tubuh Anak Perwira TNI Usia Remaja Ditemukan Terbakar, Penyebab Kematian Belum Terungkap
Korban sempat tidak mendapat pertolongan medis sebagaimana mestinya karena terbentur biaya. Namun berkat bantuan sejumlah pihak seperti dari Pemkab Simalungun dan juga dari salah satu stasiun televisi nasional yang ada di Jakarta. operasi pun dapat berjalan. Berkat bantuan itu, luka bakar bocah tersebut berangsur pulih hingga mencapai 30 persen.
Sahat Purba, ayah dari Amora mengatakan hasil dari pemeriksaan dokter. Satu-satunya anaknya laki-laki tersebut mengalami luka bakar mulai dari leher, tangan dan kaki sebelah tangan.
Baca juga:Usai Tembak Istri dan 3 Anak di Swiss, Pria Ini Tewas di Rumah Terbakar
“Awalnya luka bakar 80 persen. Kini sudah tinggal 30 persen. Saat ini harus 5 hari sekali lah ke Medan untuk ganti perban,” ujar Sahat Purba, Sabtu (9/4/22).
Sahat mengaku telah melakukan hal terbaik agar anak ketiganya dari empat bersaudara itu sembuh total. Ia dan keluarganya bolak balik keluar masuk rumah sakit yang berbeda di Kota Medan.
“Sekarang sudah makan nasi, kemarin tidak. Karena mulutnya bengkak. Kini luka bakarnya sudah berangsur pulih, sekarang agak gatal. Mungkin karena mau sembuh itu,” ujar Sahat yang keseharian sebagai petani.(hamzah/hm17)