Tetap Membandel, Odong-Odong Tantang Pemko Siantar
tetap membandel odong odong tantang pemko siantar
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Meski adanya aturan yang sudah ditetapkan Pemko Pematangsiantar, odong-odong masih nekat beroperasi di jalanan dan hal itu terlihat pada, Rabu (17/4/24).
Pantauan mistar.id sekira pukul 14.00 WIB, odong-odong malah percaya diri melintas dan mengangkut penumpang melintas di Jalan Kartini, Kecamatan Siantar Barat. Padahal sebelumnya, rute itu ditegaskan tidak untuk dilalui sejumlah odong-odong.
“Setiap hari pun lewat dari Jalan Kartini ini. Baru tahu orang abang ya,” sebut salah seorang pedagang sekitar.
Baca juga:Odong-Odong Untungkan Kelompok Tertentu, Korbankan Kepentingan Masyarakat
Menanggapi hal itu, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pematangsiantar, Mangaraja Tua Nababan mengatakan, rute yang dilalui odong-odong bukan ranah pihaknya.
Walaupun sebelumnya, Kasatpol PP, Pariaman Silaen menegaskan, untuk rute odong-odong itu sendiri diperkenankan melintas dari Jalan WR Supratman-Jalan Ade Irma Suryani-Jalan Wahidin-Jalan WR Supratman-dan sebaliknya.
“Kalau rute dan operasional bukan ranah Satpol PP,” sebut Mangaraja melalui pesan singkat.
Mangaraja bilang, pihaknya hanya melakukan penertiban speaker jika odong-odong ditemukan menggunakan house music (HM) atau musik DJ yang tidak mendidik anak-anak. Nyatanya, berbanding terbalik dengan yang terlihat di lapangan.
Baca juga:Odong-Odong Tabrak Aturan Semaunya, Satpol PP Siantar Membual
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Julham Situmorang mengancam pengusaha odong-odong agar saling menghormati satu sama lain.
“Diminta kepada odong-odong mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Nanti keras dibilang nggak punya hati nurani,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Satpol PP Kota Pematangsiantar bersama sejumlah instansi terkait melakukan sosialisasi, penindakan dan penataan odang-odong, Selasa (12/4/24) sore. Sosialisasi dilakukan ke pengusaha odong-odong.
Dari keterangan tertulis yang diterima wartawan, Pariaman mengatakan, kegiatan tersebut berdasarkan keresahan masyarakat yang diakibatkan tingginya volume musik odong-odong, sehingga kenyamanan dan ketenteraman terganggu.
Baca juga:Pemko Siantar Larang Odong-odong Beroperasi di Atas Jam 22.00 Hanya Gara-gara House Music?
Pariaman menuturkan, pihaknya telah menegur pemilik ataupun pengusaha odong-odong. Kata dia, odong-odong hanya bisa beroperasi pukul 16.00-22.00 WIB setiap harinya.
Kemudian, musik yang diputar saat beroperasi adalah musik yang mendidik anak-anak. Bila ditemukan pemilik odong-odong yang masih menggunakan HM dan sejenisnya saat beroperasi, maka Satpol PP akan melakukan penertiban speaker. (jonatan/hm16)