Kisah Sentral Pantoan yang Akan Jadi Lokasi Mal Pelayanan Publik di Siantar
kisah sentral pantoan yang akan jadi lokasi mal pelayanan publik di siantar
Pematang Siantar, MISTAR.ID
Guna mempermudah pelayanan terhadap masyarakat, Wali Kota Pematang Siantar, dr Susanti Dewayani SpA telah meresmikan Mal Pelayanan Publik di lantai III Gedung Ramayana yang ada di kota itu.
Ternyata, kawasan bangunan gedung di Jalan Sutomo Kecamatan Siantar Timur, yang akan dijadikan lokasi Mal Pelayanan Publik itu, memiliki kisah yang cukup menarik. Bahkan sempat disebut sebagai titik nol Kota Pematang Siantar.
Baca juga: Konstruksi Bangunan Lokasi Mal Pelayanan Publik Siantar Perlu Diteliti
Seperti dikisahkan Jayadi Sagala, putra dari Djamin Sagala yakni mantan Pangulu (Lurah) di kawasan yang saat ini jadi Kelurahan Pahlawan, kepada mistar.id yang mewawancarainya di seputaran arena berlangsungnya Marcopolo Cup. Kamis (14/9/23) sore.
“Sejarahnya, pantoan itu dulu titik nol siantar. Begitu kata orang tua saya, selaku mantan pangulu. Jadi dulu, para pedagang yang membawa hasil bumi, hendak berjualan ke kebun Bah Jambi dan ke Perdagangan, transitnya di Pantoan. Itu makanya dulu disebut sentra pantoan, yaitu titik nol,” tuturnya.
Titik nol itu, kata Jayadi, memiliki Fengshui yang sangat baik untuk menjalankan usaha atau bisnis. “Pernah ada tim doa dari Jawa Timur melakukan kebaktian di sana. Waktu kutanya, katanya ada aura atau energi alam yang sangat kuat di segitiga kawasan pantoan itu,” ungkap Jayadi yang sekarang ini menjabat Ketua KONI Kota Pematang Siantar.
Baca juga: Mal Pelayanan Publik Siantar Diresmikan, Diberi Nama ‘MaPeS’
Jayadi yang kini berusia 53 tahun itu menyebutkan bahwa, Sentral Pantoan itu adalah terminal mini, dan dulunya di sana juga ada pasar tradisional sebelum adanya pembangunan Pasar Horas pada tahun 1983 untuk mendukung pasar yang ada di Parluasan (Kelurahan Suka Dame Kecamatan Siantar Utara).
“Jadi waktu aku SD, di kawasan pantoan itu dibangun Palapa Plaza yang ada bioskopnya, awal tahun 80-an lah itu. Habis Palapa, masuklah Ramayana. Setelah terbakar, gedung Ramayana itu dibangun kembali dari nol, kebetulan waktu pembangunannya itu aku humasnya, tahun 2009,” bebernya mengakhiri kisah singkat kawasan gedung Ramayana yang akan dijadikan lokasi Mal Pelayanan Publik.
Sebelumnya, Alwi A Lumban Gaol selaku Kepala Bidang Aset pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pematang Siantar menyebutkan bahwa pada tahun 2004, eks Palapa Plaza dan Bioskop yang merupakan aset Pemerintah Kota (Pemko) itu dikontrak oleh PT Inti Griya Prima Sakti yang bekerjasama dengan PT Ramayana Lestari Sentosa selama 25 tahun.
Baca juga:Tingkatkan Pelayanan Publik, Pemkab Paluta Gunakan e-SAKIP
“Saat ada terjadi bencana kebakaran pada tahun 2009, ada peralihan total semua saham ke PT Ramayana Lestari Sentosa. Jadi setelah bencana kebakaran itu, dibangunlah gedung baru. Jadi setahuku, bangunan yang sekarang itu bukan gedung yang dulu lagi,” ungkap Alwi yang sempat menunjukkan kontrak kerjasama Pemko Pematang Siantar dengan PT Ramayana Lestari Sentosa.
Berita mistar.id sebelumnya, usai rapat kerja Komisi III DPRD bersama Bappeda Kota Pematang Siantar yang membahas Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran (TA) 2023, salah seorang anggota Komisi III yakni Daud Simanjuntak sempat mempertanyakan kelayakan bangunan gedung Ramayana yang akan dijadikan lokasi Mal Pelayanan Publik. (ferry/hm17).
PREVIOUS ARTICLE
Hari Kedua, Polda Tangkap 47 Pengedar Sabu di SumutNEXT ARTICLE
BON & BENN