17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Terkait Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Bawaslu Buka Suara

Jakarta, MISTAR.ID

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memastikan bahwa sejauh ini pihaknya tidak ada menemukan dugaan penggelembungan suara PSI. Pernyataan ini disampaikan untuk menjawab kecurigaan banyak pihak tentang perolehan suara PSI yang naik secara signifikan.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Kantor KPU buka suara setelah pihaknya sudah melakukan verifikasi seperti di daerah Cilegon dan di Jawa tengah, hasilnya adalah tidak ada bukti kecurangan.

Bagja menegaskan hasil dari beberapa daerah yang mereka verifikasi, hasil formulir C Hasil plano sama dengan formulir D Hasil di tingkat kecamatan. Kendati demikian, kesalahan membaca formulir ke Sirekap masih ada kesalahan.

“Jadi tidak benar (ada penggelembungan suara PSI),” ujarnya, Senin (4/3/24) di Jakarta sembari menyebutkan, bahwa KPU juga sudah memperbaiki masalah teknologi Optical Character Recognation (OCR).

Baca juga: Lonjakan Suara PSI Berpotensi Menciptakan Kekacauan

KPU sendiri sempat mengungkapkan jika OCR yang digunakan Sirekap tidak akurat saat membaca formulir C.hasil, yakni C Hasil konversi dari gambar ke angka tidak terbaca dengan baik.

Meski begitu, Bagja tetap meminta KPU untuk tidak berhenti melakukan rekapitulasi berjenjang secara manual karena itu yang akan dipakai menjadi acuan untuk penghitungan suara.

Hasil perolehan suara PSI pada Pemilu 2024 banyak dipertanyakan lantaran melonjak secara cepat di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik KPU.

Berdasarkan data terbaru dari real count KPU per pukul 04.00 WIB, Senin (4/3/24), suara PSI sudah mencapai 2.404.199 suara atau  3,13 persen. Perolehan suara itu didapat sesuai progres 542.065  TPS dari 823.236 jumlah TPS atau 65.85 persen.

Baca juga: Lonjakan Suara PSI Dinilai Tak Wajar, Grace Natalie: Jangan Menggiring Opini

Pada hari Jumat (1/3/24) lalu, suara PSI yang tercatat di Sirekap masih di angka 2.291.882. Banyak pihak menilai kenaikan suara PSI itu sangat janggal.

Sementara dari hasil quick count beberapa survei,  mencatat bahwa PSI tidak akan lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen.

Perolehan suara PSI diperkirakan mentok di bawah 3 persen. Contohnya hasil quick count Litbang Kompas mencatat dari data yang masuk 99,35 persen, PSI hanya memperoleh suara sebesar 2,81 persen.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan bahwa ledakan suara PSI patut dicurigai, meskipun kenaikannya belum sampai 4 persen.

“Tetapi, jika melihat pola loncatnya tidak lazim karena data masuk ke data real count KPU sudah mencapai 65, 80 persen”, kata Karyono. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles