Jakarta, MISTAR.ID
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah selesai menggelar debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang terakhir kalinya di Jakarta Convention Center (JCC), pada Minggu (4/2/24) malam.
Ketiga calon presiden (capres) berlaga ide di topik kesejahteraan sosial, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan dan teknologi informasi.
Debat terkesan minim serangan saat Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berada satu panggung, serta tak seperti sebelumnya. Namun para kontestan lebih konkret saat bicara perihal sejumlah topik yang dibicarakan.
Baca juga:Debat Terakhir Capres, Polri Kerahkan 2.292 Personel di Lokasi
Penilai pengamat politik sekaligus Direktur Lembaga Trias Politika, Agung Baskoro, secara garis besar penampilan ketiga kandidat banyak ‘saling setuju’ dan tidak ada perdebatan yang berarti.
“Ini terkesan landai, cenderung setuju ya banyak setujunya, banyak konsensusnya,” sebutnya.
Penampilan Anies
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai, penampilan eks Gubernur DKI Jakarta itu lebih artikulatif. Dirinya menyoroti Anies bisa memainkan perannya di tema soal pendidikan dan pembangunan SDM mampu menghadirkan beberapa argumen filosofis.
Baca juga:Ini Nama 12 Panelis Debat Capres Kelima
“Itu memang terasa ‘Anies banget’. Hanya Ganjar dan Prabowo juga sepertinya bisa mengimbangi dengan jawaban yang berbasis pengalaman lapangan masing-masing,” ujar Umam.
Dia juga memandang Anies berupaya memakai sejumlah narasi dan argumen agar meraih dukungan elektoral. Contohnya kala Anies acap kali menggunakan terminologi Jawa.
Sementara Agung Baskoro melihat pasangan dari Muhaimin Iskandar itu kurang ‘greget’ di ketimbang sebelumnya sering memasang strategi menyerbu. Dirinya melihat Anies di segmen pertama hingga ketiga terlalu banyak retorikanya dibandingkan strategi-strategi yang praktis dan konkret.
Penampilan Prabowo
Baca juga:KPU Telaah Penambahan Waktu Pernyataan Penutup Debat Kelima
Umam berpendapat penampilan Prabowo kali ini lebih siap dibanding debat sebelumnya. Mulai pemaparan visi dan misi, Menteri Pertahanan (Menhan) itu membicarakan hal-hal konkret dalam menjawab permasalahan di Indonesia.
“Prabowo dapat memaparkan poin-poin krusial dan detail argumen solutif, sehingga meminimalisir ruang serangan padanya,” tukasnya.
