Friday, March 21, 2025
home_banner_first
PERISTIWA

Polres Asahan Dituntut Minta Maaf ke Keluarga Pandu Brata Siregar

journalist-avatar-top
Kamis, 20 Maret 2025 12.18
polres_asahan_dituntut_minta_maaf_ke_keluarga_pandu_brata_siregar

Aksi solidaritas untuk Pandu dilakukan organisasi mahasiswa dan pemuda di Polres Asahan. (f:ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Tabir penyebab kematian Pandu Brata Siregar, pelajar SMA Panti Budaya Kisaran, Kabupaten Asahan yang meninggal dunia usai diamankan polisi, karena menonton balap lari mulai terungkap dan mengindikasikan kuat korban dianiaya.

Polres Asahan pun diminta untuk meminta maaf kepada keluarga korban dan memulihkan nama baik Pandu atas tindakan kekerasan yang dialami almarhum.

Sebab setelah korban dinyatakan meninggal dunia dan viral pemberitaan akibat penganiayaan oleh oknum polisi, Polres Asahan melalui Kasi Humas Iptu Anwar Sanusi memberikan klarifikasi jika korban dikembalikan ke pihak keluarga dalam kondisi sehat dan menyangkal tindakan penganiayaan.

Tuntutan maaf dari Polres Asahan itu disampaikan oleh sejumlah elemen organisasi pemuda dan mahasiswa,saat melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres setempat, pada Rabu (19/3/2025) malam.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Cabang Asahan, Josua Robinsar Tamba kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).

“Kami minta Kapolres Asahan meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat. Karena klarifikasi itu membuat kegaduhan. Kami juga minta Kapolres mencopot Kasi Humas dari jabatannya,” ucap Josua.

Mereka menilai, klarifikasi yang diberikan Humas Polres Asahan secara terburu-buru tersebut berbuah blunder, dan seluruh isinya telah terbantahkan setelah proses ekshumasi, pra rekonstruksi hingga keterangan resmi dalam konferensi pers yang disampaikan oleh Ditkrimum Polda Sumatera Utara (Sumut) di Polres Asahan pada Selasa (18/3/2025) lalu.

“Kami akan mengawal tuntutan dan kasus ini sampai selesai. Kita tidak ingin ada lagi korban arogansi dari oknum aparat dan kejadian seperti ini tidak boleh terulang,” kata Josua.

Adapun, aksi demonstrasi dilakukan oleh organisasi mahasiswa dan pemuda tersebut sekitar pukul 20.00 WIB. Beberapa di antara elemen yang melakukan aksi solidaritas itu ialah GMNI, GMKI, BEM Universitas Asahan, Sapma PP, hingga Grib Jaya. (perdana/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES