Cerita Pemilik Jemuran yang Dicuri Aniaya Pelaku Hingga Tewas di Desa Sampali


Sudirman saat menjelaskan kronologi dirinya kehilangan jemuran. (f: putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Karena jemurannya hilang, Sudirman, 32 tahun, tega menganiaya pelaku hingga tewas. Pria yang tinggal di Jalan Mahoni, Dusun VI, Desa Sampali itu mengatakan, awalnya jemuran alumunium miliknya berada di dekat kandang Kambing, Senin (10/3/2025).
Mendengar suara Angsa peliharaannya gaduh, Sudirman mengecek melalui pintu belakang.
"Saya lihat ternyata jemuran sudah tidak ada. Lalu saya keluar dari pintu depan, saya lihat dia (korban) lagi megang jemuran itu. Saya tendang, saya piting, saya teriakin maling," katanya, Kamis (13/3/2025).
Saat itu, pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan tersebut memanggil temannya Rahmat meminta bantuan. Tak berselang lama, dua temannya yang lain datang ikut memukuli korban.
"Saya bilang sama Rahmat, pegangin Mat. Saya nggak sanggup karena dia berontak terus. Terus datang lah Ridho sama Hasan. Terus jemuran saya taruh di masjid. Pas saya kembali dia sudah diikat di tiang listrik. Yang mukul banyak warga," tuturnya.
Melihat korban sudah tak bergerak, Sudirman pun memesan beca motor dan mengantarkannya ke lokasi penemuan. "Lalu saya pesan becak, saya bawa dia. Kondisinya sudah meninggal. Saya bilang sama tukang becak, ini keluarga," kenangnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri jika menemukan pelaku kejahatan.
"Khususnya warga Medan kita imbau apabila ada temuan seperti itu serahkan pada kami (polisi), ada Kepling, ada Bhabinkamtibmas, silahkan laporan ketika ada temuan curian. Jangan main hakim sendiri," pesannya. (putra/hm24)