Sunday, April 13, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Wasekjen MUI Imbau Umat Islam Waspadai Aksi Palestina Washing

journalist-avatar-top
Selasa, 17 Desember 2024 10.26
wasekjen_mui_imbau_umat_islam_waspadai_aksi_palestina_washing

wasekjen mui imbau umat islam waspadai aksi palestina washing

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) bidang hukum, Ikhsan Abdullah, mengimbau umat Islam untuk bijak dalam menyikapi aksi ‘Palestina Washing’.

Istilah ini merujuk pada tindakan perusahaan multinasional asing yang berusaha menghindar dari gerakan boikot produk pro-Israel dengan melakukan kegiatan yang tampak mendukung Palestina.

“Ada banyak merek global (perusahaan multinasional asing) yang datang ke MUI untuk meminta dukungan karena saham dan produk mereka terdampak oleh gerakan boikot produk pro-Israel. Semua mereka meminta agar boikot segera dihentikan,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya dilansir, Selasa (17/12).

Ikhsan mengungkapkan bahwa gerakan boikot yang meluas di berbagai belahan dunia telah memberikan dampak signifikan, terutama terhadap penjualan produk multinasional asing.

“Tak heran, para pemilik merek tersebut mencoba berkelit dengan melobi berbagai pihak, mulai dari melakukan donasi untuk Palestina, mengiklankan dukungan mereka, hingga melakukan pencitraan perusahaan untuk Palestina di media sosial,” ujarnya.

Baca Juga : Boikot Produk Israel Buat Pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia Merugi

Ikhsan menegaskan bahwa MUI tidak akan menanggapi lobi dari perusahaan multinasional asing tersebut. “Prinsip kemanusiaan tidak bisa ditinggalkan. Palestina adalah isu kemanusiaan yang melintasi sekat-sekat agama,” tegasnya.

Menurut Ikhsan, genosida yang terus terjadi di Gaza lebih dari setahun terakhir merupakan isu kemanusiaan yang belum tuntas.

“Selama Zionis Israel terus melakukan genosida di Gaza, boikot harus tetap berlangsung. Intinya, boikot yang telah menggejala di tengah masyarakat selama lebih dari setahun terakhir tidak boleh padam,” kata Ikhsan.

Lebih jauh, praktisi hukum ini mengungkapkan bahwa gerakan boikot produk pro-Israel terus mendapatkan momentum di tengah masyarakat. Di Indonesia, masyarakat mulai beralih dari produk global ke produk lokal.

“Dari riset yang kami lakukan, sekitar 85% masyarakat Indonesia ingin beralih dari produk global ke produk nasional. Ini sangat positif,” katanya.

“Semangat boikot ini harus terus dipelihara, untuk mendukung produk lokal dan nasional,” tambahnya. (mtr/hm24)

REPORTER: