Ancaman Perang Meningkat, Negara-Negara Eropa Imbau Warga Siaga


Ilustrasi militer siap untuk berperang.(f:ist/mistar)
Belgia, MISTAR.ID
Sejumlah negara Eropa kini meningkatkan kesiapsiagaan sipil di tengah kekhawatiran ekspansi militer Rusia dan ketidakpastian dukungan keamanan dari Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Jerman, Swedia, dan Finlandia mengimbau warga menyimpan logistik selama minimal 72 jam, membangun ketahanan psikologis, hingga mengikuti simulasi evakuasi massal.
Swedia kembali mendistribusikan buku panduan “Jika Krisis atau Perang Datang” ke jutaan rumah tangga, sementara Finlandia mengandalkan sistem bunker dan tempat perlindungan bom yang telah dibangun sejak 1950-an.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, dalam pertemuan di Brussel, Jumat (11/4/2025) menegaskan, “Sudah saatnya kita beralih pada pola pikir masa perang.”
Claudia Major, analis keamanan German Marshall Fund, mengatakan ancaman tidak selalu berbentuk invasi langsung, tapi juga agresi rendah dan perang hibrida. “Kami ingin orang-orang waspada, bukan panik,” ujarnya.
Finlandia, yang pernah kehilangan wilayah ke Rusia saat Perang Musim Dingin 1939-40, kini menyiapkan 50 ribu bunker yang mampu menampung 4,8 juta jiwa. Negara-negara Baltik pun memperkuat pertahanan sipil mereka karena pengalaman sejarah penjajahan Soviet.
Namun kesiapsiagaan ini belum merata. Di beberapa negara seperti Inggris dan Italia, kesadaran ancaman dari Rusia dinilai masih rendah, lebih fokus pada isu terorisme dan ketidakstabilan kawasan selatan.
Peringatan dari para pemimpin Eropa ini menjadi sinyal kuat bahwa masa damai yang lama dinikmati benua biru kini menghadapi tantangan baru. (mtr/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Prancis Pertimbangkan Akui Palestina, Israel Kecam Keras