Rentetan Kasus Dokter di Indonesia: Pemerkosaan, Bullying, Pungli dan Pemukulan


Polda Jabar menetapkan seorang dokter dalam kasus pemerkosaan (f:ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Kasus pemerkosaan terhadap anak pasien oleh dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran (Unpad), Priguna Anugerah Pratama, kembali mencoreng dunia kedokteran Indonesia, sekaligus menghantui dunia kedokteran.
Dokter yang tengah menjalani pendidikan spesialisasi anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung itu, ditetapkan Polda Jawa Barat sebagai tersangka setelah diduga menyuntikkan obat bius kepada korban sebelum melakukan tindak pemerkosaan.
Insiden menambah deretan masalah dokter. Dalam dua tahun terakhir, setidaknya sejumlah kasus besar mencuat ke permukaan, menggambarkan krisis budaya dalam sistem pendidikan kedokteran spesialis di Indonesia. Mulai dari perundungan hingga pungutan liar, pola kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam lingkungan PPDS semakin memprihatinkan.
Deretan Kasus yang Menghantam Dunia PPDS
Pemerkosaan oleh Priguna Anugerah Pratama (Unpad – RSHS Bandung)
Anak pasien disuntik bius oleh pelaku saat pemeriksaan darah, lalu diperkosa dalam kondisi tidak sadar. Pelaku diduga memiliki kelainan seksual dan kini dijerat pasal pidana dengan ancaman 12 tahun penjara.
Bunuh Diri dr. Aulia Risma (PPDS Anestesi Undip)
Ditemukan meninggal dunia pada Agustus 2024. Catatan harian korban menyebut dirinya mengalami perundungan dan pemalakan senilai Rp40 juta. Polisi telah menetapkan tersangka.
Kasus Bullying & Pungli di PPDS Universitas Sam Ratulangi, Manado
Dokter junior menjadi korban kekerasan verbal dan dipaksa membayar sejumlah uang oleh senior. Kemenkes menghentikan sementara program PPDS FK Unsrat untuk penyelidikan.
Aksi Memalukan Nasi Padang 5 Bungkus (PPDS Undip)
Seorang residen memaksa juniornya merekam aksi makan lima bungkus nasi padang dengan lauk tertentu sebagai bentuk perundungan. Kasus mencuat 2024, namun tidak dijelaskan sanksi yang dijatuhkan.
Dokter Koas di Medan Aniaya Tukang Roti
Kasus pemukulan terhadap tukang roti bakar juga pernah terjadi di Kota Medan. Kasus yang ditangani Polrestabes Medan pada Januari 2025 itu menyeret dokter koas berinisial F.
Dokter F diduga menganiaya tukang roti bernama Fitra Samosir pada Kamis, 19 Desember 2024, dengan cara mencakar hingga menendang.
Bullying oleh Dosen & PPDS di FK Unpad
Sanksi dijatuhkan kepada 10 pelaku, termasuk pemberhentian studi dan teguran keras dari dekanat kepada pejabat program studi.
Budaya Kekerasan dan Hierarki yang Tidak Sehat
Kasus-kasus tersebut menggambarkan pola sistemik dalam pendidikan spesialis kedokteran. Budaya hierarki yang berlebihan menciptakan lingkungan yang permisif terhadap kekerasan, baik secara verbal, psikologis, maupun fisik. Banyak dokter muda merasa tidak berdaya dan takut melapor karena khawatir dengan masa depan karier mereka.
Sanksi untuk Tiga RS Terkait Perundungan
Kemenkes menjatuhkan sanksi terhadap rumah sakit besar usai menerima 91 laporan perundungan melalui kanal pengaduan resmi.
Ketiga rumah sakit itu antara lain, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS), dan RSUP Haji Adam Malik.(*/hm17)