Tuesday, April 15, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Titiek Puspa Tutup Usia, Simak Karier dan Ucapan Belasungkawa Prabowo

journalist-avatar-top
Jumat, 11 April 2025 08.53
titiek_puspa_tutup_usia_simak_karier_dan_ucapan_belasungkawa_prabowo

Titiek Puspa. (f:antara/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Titiek Puspa, salah satu ikon besar dalam sejarah musik dan seni Indonesia, tutup usia 87 tahun di Rumah Sakit (RS) Medistra, Kamis (10/4/2025) sekira pukul 16.30 WIB.

Pasca meninggalnya penyanyi senior yang lahir di Kabupaten Tabalong, 1 November 1937, sejumlah tokoh menyampaikan ucapan belangsungkawa, termasuk Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo menyampaikan dukacita atas meninggalnya, Titiek Puspa atau Sudarwati, tokoh seni yang telah memberi kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan di Indonesia ini.

"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Titiek Puspa, seorang musisi legendaris dan tokoh seni yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia musik dan kebudayaan Indonesia," tulis Prabowo dalam unggahan di akun Instagramnya, @Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyampaikan, dedikasi dan semangat Titiek Puspa dalam berkarya menjadi inspirasi bagi para seniman dan generasi penerus bangsa.

"Semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan," ujarnya.

Sebelumnya, Titiek Puspa mengalami pendarahan otak saat syuting sebuah acara komedi kriminal atau program 'Lapor Pak!' bersama Wendi Cagur dan Ayu Ting Ting. Serta menjalani perawatan di RS Medistra, Jakarta.

Karier Titiek Puspa

Melansir dari media detik, karier Titiek Puspa di dunia seni dimulai sejak remaja. Pada tahun 1954, ia memenangkan juara II dalam kompetisi Bintang Radio RRI Semarang untuk kategori hiburan.

Kemenangan itu membuka jalan untuk tampil bersama Orkes Simfoni Jakarta yang dipimpin oleh Sjaiful Bahri. Di malam penganugerahan, ia membawakan lagu 'Chandra Buana' karya Ismail Marzuki, dan tak lama setelah itu, ia menjadi penyanyi tetap orkes tersebut.

Tahun 1955 menjadi tonggak penting dalam hidupnya. Ia melakukan rekaman pertamanya di Lokananta, perusahaan rekaman pertama milik pemerintah Indonesia. Sejak saat itu, kariernya terus melejit.

Lagu-lagu ciptaannya mulai menarik perhatian publik, termasuk Presiden Sukarno yang sampai memintanya tampil di Istana Negara. Ia dikenal tidak hanya sebagai penyanyi, tapi juga pencipta lagu ulung.

Albumnya yang kedua, 'Si Hitam dan Pita' (1963), mencakup lagu 'Pantang Mundur' yang kemudian menjadi lagu nasional yang menginspirasi semangat kebangsaan.

Titiek Puspa juga aktif di dunia film dan seni peran. Ia membintangi sedikitnya 21 film layar lebar dan menjadi ikon lintas generasi.

Lagu-lagunya seperti 'Kupu-Kupu Malam', 'Apanya Dong', 'Gang Kelinci', hingga 'Bing' (sebuah penghormatan untuk mendiang Bing Slamet), menunjukkan kemampuannya menangkap realitas sosial dengan sensitivitas tinggi.

Ia tak segan menulis lagu dari kisah hidup orang lain, bahkan tema yang dianggap tabu sekalipun, seperti pelacuran dalam 'Kupu-Kupu Malam', disampaikan dengan cara yang humanis dan puitis.

Di masa Orde Baru, ia menciptakan lagu 'Bapak Pembangunan' sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Soeharto.

Meski demikian, ia dikenal sebagai sosok yang netral secara politik dan lebih fokus pada kontribusi seni daripada menyuarakan agenda tertentu.

Ia sering membuat lagu-lagu himne atau mars tanpa meminta bayaran, dan aktif dalam kegiatan sosial seperti kampanye anti-AIDS.

Tahun 1974 menjadi momen penting ketika lagu ciptaannya 'Cinta', yang dinyanyikan oleh Broery Marantika, mewakili Indonesia dalam ajang World Popular Song Festival di Budokan Hall, Tokyo.

Meski hanya sampai semifinal, ini membuktikan kualitas musiknya di kancah internasional. Karyanya 'Harar Kasib' bahkan meraih Bronze Prize di The World Song Festival di Los Angeles, 1984, melalui suara Euis Darliah.

Pada 1994, ia mendapat penghargaan Pengabdian Panjang di Dunia Musik dari BASF Award ke-10.

Di tahun 2004, beberapa musisi lintas generasi seperti Chrisye, Iwan Fals, Project Pop, Kahitna, hingga Peterpan, merilis album tribute berjudul 'From Us to You' sebagai bentuk penghormatan terhadap karier panjang Titiek Puspa.

Perjalanan kariernya menembus zaman, melewati delapan era presiden, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Sukarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, bahkan masih sempat menyaksikan awal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (*/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES