Wednesday, April 16, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Menhub Angkat Bicara Terkait Perkembangan Kereta Api di Sumsel dan Sulsel

journalist-avatar-top
Selasa, 26 Desember 2023 08.54
menhub_angkat_bicara_terkait_perkembangan_kereta_api_di_sumsel_dan_sulsel

menhub angkat bicara terkait perkembangan kereta api di sumsel dan sulsel

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara terkait perkembangan Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu LRT Sumatera Selatan (Sumsel) di Kota Palembang dan Kereta Api (KA) Makassar – Parepare dengan rute Maros – Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (26/12/23).

Lanjutnya, LRT Sumsel di Kota Palembang, yang beroperasi sejak tahun 2018, kini telah menjadi moda transportasi utama masyarakat di Kota Palembang dan sekitarnya. Proyek ini, dengan investasi sebesar Rp 12,5 triliun, mengalami peningkatan jumlah penumpang rata-rata sebesar 31 persen setiap tahunnya.

Pada tahun 2023, jumlah penumpang mencapai 3.712.254, dengan rata-rata 10.983 penumpang per hari.

“Mengalami kenaikan dari 2.000 penumpang per hari pada tahun 2018 menjadi 3 juta penumpang pada tahun 2022, dan diproyeksikan mencapai 4 juta pada tahun ini. Jadi, tren peningkatan terus berlanjut,” terangnya.

Baca juga: Polres Tebing Tinggi Perketat Pengamanan di Stasiun Kereta Api

Dia menjelaskan bahwa untuk mempermudah akses masyarakat ke LRT, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Palembang menyediakan layanan angkutan penumpang (feeder).

“Saat ini, terdapat 7 koridor feeder, di mana 2 diantaranya disediakan oleh Pemerintah Kota, yang membantu masyarakat menuju LRT Sumsel, termasuk sampai ke komplek perumahan,” tambahnya.

Budi Karya melanjutkan, proyek Kereta Api Makassar Pare-Pare memiliki nilai investasi sebesar Rp 9,28 triliun yang berasal dari APBN, pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan APBD.

Jalur yang telah dibangun mencapai lebih dari 110 km, membentang dari Kabupaten Maros hingga perbatasan Kabupaten Barru, melalui 10 stasiun.

Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Feeder Whoosh, Begini Pernyataan KAI

“Kehadiran kereta api pertama di Sulawesi ini adalah bukti nyata dari pembangunan yang merata di seluruh wilayah, memberikan manfaat bagi berbagai lapisan masyarakat,” ujarnya.

Dalam kurun waktu 2014 hingga 2023, berbagai pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian dilakukan, termasuk peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 1.900,54 km dan pembangunan jalur kereta api sepanjang 1.683,44 km.

“Beberapa proyek di antaranya adalah pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 152,46 km (jalur ganda), LRT Jabodebek sepanjang 49,21 km (jalur ganda), LRT Sumsel sepanjang 23,4 km (jalur ganda), serta LRT Jakarta sepanjang 5,8 km (jalur ganda),” tutupnya. (detik/hm20)

REPORTER: