12.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada Terhadap Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter

Jakarta, MISTAR.ID

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), orang di pesisir harus waspada terhadap kemungkinan gelombang tinggi hingga enam meter yang dapat terjadi di beberapa wilayah perairan antara tanggal 15 dan 16 Juli 2023.

Di Jakarta, Sabtu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi untuk tetap waspada.

Menurutnya, salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan gelombang tinggi adalah pola angin.

Ia menunjukkan bahwa angin di bagian utara Indonesia biasanya datang dari tenggara-barat daya dengan kecepatan 6–30 knot; di bagian selatan, angin biasanya datang dari timur-tenggara dengan kecepatan 6–25.

Baca juga : BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Beresiko Terhadap Keselamatan Pelayaran

Dia menyatakan bahwa angin dengan kecepatan tertinggi dapat ditemukan di Laut Natuna Utara, Laut Maluku, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Laut Arafuru, perairan selatan Yos Sudarso, dan perairan selatan Merauke.

Dia mengatakan bahwa dalam kondisi ini, ada kemungkinan gelombang akan meningkat hingga 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Selat Sumba bagian timur, Selat Ombai, dan perairan Kepulauan Natuna.

Selain itu, ada perairan di Balikpapan, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Kepulauan Subi-Kepulauan Serasan, dan Laut Jawa bagian tengah dan timur.

Selanjutnya, ada beberapa sumber air yang terkait dengan ini: Laut Bali di Kotabaru; air barat Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, Laut Flores; air Manui-Kendari; air Wakatobi; Teluk Tolo; air selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula; air selatan Pulau Buru-Pulau Seram; Laut Sulawesi; dan air Kepulauan Sitaro.

Ini termasuk air Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, air utara Halmahera, air Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, air Kepulauan Kai dan Kepulauan Aru, air Kepulauan Sermata dan Kepulauan Letti, air Kaimana, air Sorong bagian selatan, air Fakfak-Amamapare, air Yos Sudarso bagian selatan, dan air selatan Merauke.

Gelombang yang lebih tinggi dari 2,5–4 meter mungkin terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, bagian selatan Teluk Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, dan perairan selatan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Selanjutnya, perairan selatan Pulau Bali (NTB-NTT), Selat Bali (Lombok-Alas-Sape) di bagian selatan, Selat Sumba di bagian barat, perairan Pulau Sabu dan Laut Sawu di bagian selatan, dan perairan Kupang-Pulau Rote di bagian selatan termasuk.

Baca juga : Kecepatan Angin di Sabang Hingga Barat Aceh Terpantau Paling Tinggi

Selain itu, Samudra Hindia Selatan di Jawa Barat-NTT, Laut Maluku, air selatan Sulawesi Utara, air Bitung-Likupang, air Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.

Gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4-6 meter mungkin terjadi di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Pulau Enggano-Lampung.

Selat Sunda bagian barat dan selatan. Samudra Hindia Selatan Banten juga mungkin terjadi di daerah ini. (f: Antara/hm19)

Related Articles

Latest Articles