Bekasi, MISTAR.ID
Di stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Bekasi, Jakarta Barat, melakukan pelarangan menggunakan maskes Scuba dan Buff. Pasalnya, masker Scuba dan Buff kurang mampu menangkal tetesan atau droplet, Senin (14/9/20).
KRL meminta penumpang untuk mengenakan masker yang mampu menutupi mulut dan hidung secara sempurna guna menghindari penularan virus.
Terkait masker, KRL juga meminta penumpangnya agar tidak menggunakan masker scuba.
Ini karena masker tersebut dinilai terlalu tipis dan kurang mampu menangkal tetesan atau droplet. Lebih lengkapnya, berikut fakta masker scuba yang dilarang saat naik KRL.
Masker Scuba dan Buff Dilarang, demi pencegahan covid-19, KRL melarang pengunaan masker scuba dan buff untuk menutupi mulut dan hidung. Sebab, masker tersebut dianggap kurang baik untuk menahan laju droplets atau cairan jika dibandingkan dengan bahan katun.
Baca juga:Â Pelanggaran PSBB Jakarta Diancam Denda Rp100 Juta
Membahayakan pengguna
Dikutip dari kumparanSAINS, masker scuba dan buff dinilai dapat membahayakan penggunanya. Hal ini bisa dilihat dari hasil studi eksperimental dengan perangkat laser sederhana. Melalui studi tersebut, disimpulkan bahwa bahan buff justru bisa memecah dan menggandakan droplet menjadi partikel yang lebih kecil.
Efektivitas Paling Rendah
Jika dibandingkan dengan masker lain, masker scuba memiliki efektivitas yang paling rendah. Masker N95 memiliki efektivitas sebanyak 95%-100%, masker bedah 80%-95%, masker FFP1 80%-95%, masker bahan 3 lapis 50%-70%, dan yang terakhir masker scuba hanya 0%-5%.
Diimbau Gunakan Masker Kain
Pihak KRL mengimbau penumpangnya agar menggunakan masker yang tepat. Salah satu masker yang bisa digunakan yakni masker kain yang memiliki minimal dua lapisan.
“Untuk kesehatan bersama, sangat dianjurkan menggunakan masker yang efektivitasnya mencukupi dalam mengurangi droplet atau cairan. Gunakan setidaknya masker kain yang terdiri dari minimal dua lapisan,” tutup VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba.(kumparan/hm07)
