10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

KLHK Sepakat Plastik Sampah Dikelola jadi Bahan Bakar

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar. Ini menjadi salah satu solusi mengurangi sampah plastik.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian, Rosa Vivien Ratnawati, membeberkan bahwa 18 persen total sampah di Indonesia merupakan plastik. Berat pertahunnya mencapai 13 juta ton.

“Kami ingin seluruh pekerjaan (penanganan sampah) mampu mewujudkan zero waste dan zero emisi,” katanya, Jumat (26/1/24).

Ia mencatat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Karena itu pemerintah memiliki komitmen yang kuat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Bank Sampah, Lebih dari Menyelamatkan Lingkungan

Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan iklim di Indonesia, salah satunya adalah mengatasi pencemaran sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan.

Menurutnya, sampah plastik seperti kantong plastik bekas, belum ditangani secara baik karena tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga inisiatif untuk mengubah sampah plastik bernilai rendah menjadi bahan harus dikembangkan.

“Sampah plastik yang bernilai rendah harus kita kelola karena peminatnya masih sedikit,” kata Ratnawati.

Kedepannya, ia berharap bahan bakar yang diolah dari sampah plastik ini bisa memenuhi standar Kementerian ESDM. Dengan begitu, bahan bakar minyak yang berasal dari sampah plastik dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Baca juga: Sebanyak 7.000 Lebih Wisatawan Kunjungi Dantob Parapat, Volume Sampah Meningkat 2 Kali Lipat

Pelaku sektor swasta PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) bermitra dengan pemerintah dalam mengurangi pencemaran sampah dengan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.

Kepala Litbang PPLI Lely Fitriyani mengatakan, pihaknya telah merintis pengolahan sampah menjadi bahan bakar di Indonesia sejak tahun 1993. Perusahaan telah memproduksi bahan bakar sintetis dari limbah bahan berbahaya berkalori tinggi dan telah dimanfaatkan oleh mitra-mitranya.

“Upaya ini bukan hal baru bagi kami karena sudah hampir 30 tahun kami melakukannya. Pengalaman kami bermanfaat dalam memanfaatkan sampah plastik,” ujarnya. (antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles