19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ingat! Hanya Remdesivir dan Favipiravir yang Disetujui Obat Darurat Covid-19

Jakarta, MISTAR.ID

Angka kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Bahkan, sejumlah rumah sakit sudah tak lagi bisa menampung penyitas Covid-19. Isolasi mandiri bagi yang bergejala ringan dan sedang adalah pilihan. Namun, untuk mengobati mereka dengan membeli obat secara pribadi dan mengonsumsinya untuk membantu penyembuhan Covid-19. Tapi, perlu diketahui, saat ini baru dua obat saja yang mendapat persetujuan dari Emergency Use Authorization (EUA).

Hal itu dibenarkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Penny Lukito. Penny menjelaskan bahwa obat yang telah mendapat persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA) sebagai obat Covid-19 baru dua yakni remdesivir dan favipiravir. Selain itu obat-obat ini juga terdiri dari berbagai bentuk, di antaranya:

Remdesivir serbuk injeksi

1. Remidia
2. Cipremi
3. Desrem
4. Jubi-R
5. Covifor
6. Remdac

Baca Juga:Ini HET 11 Jenis Obat Covid-19 yang Ditetapkan Pemerintah

Indikasi: pengobatan bagi pasien dewasa dan anak -anak yang dirawat di rumah sakit yang telah terkonfirmasi Covid-19 dengan derajat keparahan berat.

Remdesivir larutan konsentrat untuk infus yaitu Remeva.

Indikasi: pengobatan bagi pasien dewasa dan anak -anak yang dirawat di rumah sakit yang telah terkonfirmasi Covid-19 dengan derajat keparahan berat.

Favipiravir tablet salut selaput

1. Avigan
2. Favipiravir
3. Favikal
4. Avifavir
5. Covigon

Indikasi: Tatalaksana untuk pasien Covid-19 dengan derajat keparahan ringan sampai sedang, dikombinasi dengan standar pelayanan kesehatan.

Baca Juga:BPOM: Ivermectin Obat Cacing, Bukan Obat Covid-19!

Namun, berbagai obat yang digunakan ini tetap dalam protap (prosedur tetap) yang sudah disetujui dari organisasi profesi seperti dokter. “Akan kami bantu untuk percepatan data pemasukan ataupun distribusinya,” terang Penny.

Penny menjelaskan, saat ini BPOM telah mengeluarkan informatorium tentang obat Covid-19 Indonesia. Informatorium tersebut disusun dengan lima organisasi profesi dan para tenaga ahli. Dalam informatorium tersebut sudah ada indikasi-indikasi pengobatan untuk pasien Covid-19 anak-anak.

Terkait dengan vaksin yang telah mendapat persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA), terakhir baru saja kami berikan untuk Moderna. Namun, dari kelima ini baru satu vaksin yang bisa diberikan untuk anak-anak yaitu vaksin Sinovac untuk anak 12-17 tahun.

Sekarang juga sedang berproses vaksin Pfizer yang memiliki data uji klinik tentang anak usia 12 tahun ke atas. Tapi Pfizer sekarang masih dalam prosesnya untuk mendapatkan EUA dari BPOM. Saat ini EUA tersebut sudah ada di tahap akhir atau final. (sndo/hm12)

Related Articles

Latest Articles