10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pekan ini, Waspadai Pasar Keuangan Bergerak Liar

Medan, MISTAR.ID

Akhir pekan kemarin, data inflasi Amerika Serikat (AS) menunjukan kinerja yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Baik inflasi inti dan inflasi AS secara keseluruhan merealisasikan angka yang lebih besar dari ekspektasi sebelumnya.

Di mana inflasi inti dan inflasi umum di bulan Maret sebesar 2,8% dan 2,7%, lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 2,6%. Realisasi data inflasi tersebut menjadi indikasi bahwa Bank Sentral AS kian jauh dari kemungkinan pemangkasan bunga acuannya.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin menuturkan, pekan ini The FED atau Bank Sentral AS akan menentukan besaran bunga acuannya. Disusul pula dengan pidato dari Gubernur Bank Sentral AS, diikuti dengan rilis data ketenagakerjaan di akhir pekan.

Baca juga: Akhir Pekan, Tekanan Pasar Keuangan di Tanah Air Berlanjut

“The FED diperkirakan akan tetap mempertahankan besaran bunga acuannya. Sekalipun demikian, pidato The FED dan rilis data ketenagakerjaan bisa menggiring pasar keuangan bergerak sangat volatile,” terang Gunawan, Senin (29/4/2024).

Sisi lain, potensi tekanan pada mata uang Rupiah diproyeksikan masih akan berlangsung nantinya jika The FED memberikan gambaran hawkish kebijakan moneternya.

“Pagi ini mata uang Rupiah kembali mengalami pelemahan di kisaran 16.230 per US Dolar. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditransaksikan menguat di kisaran level 7.050 seiring dengan penguatan sejumlah pasar saham di Asia,” imbuhnya

Meskipun diperdagangkan menguat di awal pekan, prediksi Dosen UISU ini kinerja pasar keuangan secara keseluruhan masih rawan untuk kembali ke zona merah. Sinyal hawkish The FED di pekan ini bisa menekan kinerja pasar keuangan lebih lanjut.

Baca juga: Jelang Rilis Data Inflasi AS, Pasar Keuangan Berpeluang Terkoreksi

“Walaupun demikian saya menilai, kebijakan BI yang telah menaikkan bunga acuan akan membentengi pasar keuangan khususnya Rupiah dari potensi tekanan besar dari kemungkinan sikap Hawkish The FED di pekan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, harga emas pada perdagangan pagi ini ditransaksikan flat (datar) dengan kecenderungan melemah. Harga emas diperdagangkan dikisaran $2.329 per ons troynya.

Pelaku pasar juga wait and see terkait dengan sikap The FED di pekan ini. Selain itu, tensi geopolitik kembali memanas seiring menghangatnya hubungan China dan AS. (anita/hm17)

Related Articles

Latest Articles