Jakarta, MISTAR.ID – Dalam putusan siding kode etik, Eks Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Teddy Minahasa dinyatakan telah melakukan perbuatan tercela dan diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari anggota Polri.
“Pelanggar dinyatakan lakukan perbuatan tercela dan melanggar. Maka, dijatuhi sanksi etika. Sanksi administratif berupa pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Selasa (30/5/23).
Atas putusan ini, Tedy mengajukan banding. “Pelanggar menyatakan banding,” ucap Brigjen Ahmad Ramadhan.
Baca Juga: Linda Pujiastuti Divonis 17 Tahun Penjara Atas Kasus Narkoba Teddy Minahasa
Putusan yang membuat Teddy Minahasa mendapatkan PTDH juga dikarenakan terbukti memerintahkan anak buahnya, yakni mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara mengganti sabu 5 kg dengan tawas.
“Sabu yang telah disisihkan itu kemudian dijual lewat wanita bernama Linda Pujiastuti,” jelasnya.
Sidang etik Teddy dipimpin oleh Kabaintelkam Komjen Wahyu Widada dan Wakil Ketua Komisi diisi oleh Wairwasum Polri Irjen Tornagogo Sihombing.
Lalu, anggota komisi terdiri atas Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono, Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri dan Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri, Irjen Rudolf Alberth Rodja.
Baca Juga: Teddy Minahasa Divonis Hukuman Seumur Hidup, Langsung Ajukan Banding
Terkait kasus peredaran narkoba, Teddy Minahasa sendiri divonis penjara seumur hidup oleh Majelis Hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Selasa (9/5/23) kemarin.
“Mengadili, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara seumur hidup,” kata Hakim Ketua Jon Sarman Saragih dalam persidangan.
Putusan dijatuhkan setelah melakukan pemeriksaan terhadap 19 saksi dan 4 ahli dari jaksa penuntut umum. Disertakan pula 2 saksi dan 4 ahli meringankan dari pihak terdakwa. (berbagai sumber/hm20)
