Tuesday, February 11, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

Bappenas Usulkan Program Nasional Tingkatkan Produksi Daging dan Susu

journalist-avatar-top
By
Monday, February 10, 2025 22:55
82
bappenas_usulkan_program_nasional_tingkatkan_produksi_daging_dan_susu

Ilustrasi. (f:ist/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengusulkan program strategis nasional untuk meningkatkan produksi daging dan susu sapi guna memenuhi target pembangunan nasional.

“Program ini tidak hanya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan hewani, tetapi juga berkontribusi pada Trisula Pembangunan, yakni pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pembangunan,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dalam pertemuan strategis dengan Consolidated Pastoral Company (CPC) Australia di Jakarta, Senin (10/2/25).

Sektor peternakan di Indonesia saat ini masih didominasi peternak perorangan, yang mencakup 99,95 persen dari total unit usaha. Namun, peternak gurem yang hanya memiliki rata-rata 2-3 ekor ternak mendominasi kelompok ini. Sebaliknya, pendapatan terbesar di sektor ini dihasilkan oleh perusahaan besar yang hanya mewakili 0,01 persen dari total unit usaha.

Rachmat menjelaskan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada subsektor peternakan menunjukkan indeks harga yang diterima peternak lebih rendah dibandingkan subsektor lain. Hal ini menandakan keuntungan peternak masih sangat terbatas, sehingga diperlukan kebijakan untuk memperkuat sektor peternakan.

Saat ini, komoditas peternakan seperti daging sapi dan susu masih mengalami defisit. Sebaliknya, komoditas seperti telur dan daging ayam menunjukkan surplus. “Rendahnya produktivitas, populasi ternak yang menurun, serta rantai pasok yang belum optimal menjadi tantangan utama dalam pengembangan sektor peternakan,” kata Rachmat.

Sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Bappenas telah menetapkan sejumlah program prioritas, termasuk pengembangan pangan hewani dan pengendalian penyakit asal hewan. Sektor peternakan juga akan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memperkuat penyediaan sumber protein dalam negeri.

Kerja sama strategis dengan CPC Australia diharapkan dapat memberikan solusi melalui riset dan inovasi, adopsi teknologi, serta investasi di sektor peternakan. Dalam pemetaan potensi kerja sama, terdapat peluang besar dengan memanfaatkan 1,75 juta hektar lahan potensial di Indonesia.

“Kerja sama dengan CPC Australia adalah langkah penting untuk memperkuat produktivitas sektor peternakan sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal,” tambah Rachmat. (ant/hm25)

journalist-avatar-bottomRedaktur Anita

RELATED ARTICLES