11.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

3 Ton Jeruk Karo untuk Jokowi, Antara Simbol Minta Perhatian dan Gratifikasi

Jakarta, MISTAR.ID

Tiga ton jeruk yang dikirim masyarakat karo dengan menggunakan truk untuk presiden RI Joko Widodo mendapat perhatian lebih dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Niat untuk mendapatkan perhatian dari presiden justru dipandang sebagai gratifikasi yang mengarah pada penyuapan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan gratifikasi dalam bentuk apa pun kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara. Imbauan itu disampaikan Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati dalam merespons pemberian 3 ton jeruk dari petani Kabupaten Karo kepada Presiden Joko Widodo.

“Karena sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ipi

Ipi menyampaikan, berdasarkan Peraturan KPK Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi, dalam hal objek gratifikasi berupa makanan dan/atau minuman yang mudah rusak, maka objek gratifikasi tersebut dapat ditolak untuk dikembalikan kepada pemberi. Jika tidak dapat ditolak, ucap Ipi, maka pemberian itu dapat disalurkan sebagai bantuan sosial.

Baca juga:Aksi 1 Truk Jeruk untuk Jokowi, Warga Karo Minta Jalan Diperbaiki

“Dan sebagai bentuk transparansi, laporan penolakan atau penyaluran bantuan sosial kemudian dapat disampaikan kepada KPK,” tutur Ipi. Penjelasan Istana Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menjelaskan alasan Presiden Jokowi tidak melaporkan pemberian 3 ton jeruk dari petani Kabupaten Karo kepada KPK.

Padahal selama ini Jokowi aktif melaporkan pemberian berbagai hadiah kepada lembaga antirasuah itu. Menurut Faldo, saat menerima pemberian jeruk Jokowi juga langsung memberikan ganti berupa uang sebagai bayaran.

“Di dalam video, Presiden menyerahkan sendiri pembayaran jeruk tersebut di dalam goodie bag. Beliau bilang ‘gantinya’. Dapat dilihat sendiri, silakan dicek di videonya,” ujar Faldo dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (8/12/21).

Dia menjelaskan, Jokowi secara konsisten sudah menunjukkan sikap soal berbagai hadiah yang diberikan. Misalnya, gitar pemberian dari grup Metallica dan kuda yang telah dilaporkan ke KPK.

“Namun, pemberian dari rakyat kecil, petani, yang sangat mencintai Beliau tentu lebih elok dibayar saja, dibeli saja, ketimbang dibawa-bawa ke KPK,” tutur Faldo. “Nanti petani sedih. Ada kepantasanlah dalam bernegara,” tegasnya. Adapun Presiden Jokowi menerima enam orang perwakilan warga Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/12/21).

Selain menyampaikan aspirasi, para perwakilan tersebut juga membawa satu truk berisi buah jeruk dengan berat total 3 ton sebagai oleh-oleh untuk Jokowi.

Salah seorang perwakilan warga, Setia Sembiring, mengatakan dia bersama rekan-rekannya datang langsung menemui presiden dengan harapan mendapatkan perhatian atas kondisi jalan yang rusak di daerahnya. Menurutnya, jalan yang rusak tersebut juga berdampak pada warga di enam desa dan tiga dusun di Liang Melas Datas.

“Tadi di dalam kami mengantarkan oleh-oleh ini, mudah-mudahan dan kami harapkan Bapak Presiden memperhatikan kami masyarakat Desa Liang Melas yang jumlahnya enam desa ditambah tiga dusun,” ujar Setia, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden. “Jadi kami harapkan benar bantuan Pak Presiden agar desa kami bisa ada perubahan dari dulunya menjadi agak lebih baik,” lanjutnya.

Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan bahwa jalan rusak di Liang Melas Datas akan segera diperbaiki. Presiden sendiri telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan perbaikan jalan tersebut dan telah ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung di lapangan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Bina Marga pada Minggu (5/12/21).

Baca juga:Jokowi Terima Satu Truk Jeruk Kiriman Warga Karo yang Minta Perbaikan Jalan

“Saya sudah dengar semua kok, jadi enggak usah diceritakan saya sudah dengar. Hari Sabtu sudah saya perintah ke Menteri PU, kemarin sudah sampai sana. Tadi pagi katanya sudah mulai melihat lapangan, sudah mengukur, nanti sebentar lagi dikerjakan,” ujar Jokowi.

Setelah menerima jeruk yang dibawa perwakilan warga tersebut, Jokowi juga memberikan bantuan tunai untuk para petani warga Liang Melas Datas. Dia juga mengatakan berencana mengunjungi desa tersebut apabila jalannya telah selesai dikerjakan.

“Ini nanti sampaikan ke petani. Oleh-oleh sudah saya terima, ini gantinya. Nanti sampaikan. Ini jalannya langsung dikerjakan. Nanti kalau jalannya jadi, saya ke sana. Sampaikan. Biar dikerjakan dulu, nanti (jalannya) jadi saya baru ke sana,” kata Kepala Negara. (kompas/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles