19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Virus Corona Pertama Terjadi Di China 17 November 2019

Beijing, MISTAR.ID
Pertama corona atau COVID-19 mulai terjadi 17 November 2019. Ini terungkap dari data pemerintah yang dilihat eksklusif oleh media South China Morning Post (SCMP).

SCMP menulis bahwa pemerintah China setidaknya menemukan sebanyak 266 kasus corona awalan yang terjadi. Data diperoleh dari rekaman pengobatan medis di beberapa titik, yang beberapa di antaranya didapat usai lembaga kesehatan melakukan uji spesimen dari pasien.

Namun, dalam bocoran informan ke SCMP, saat itu medis di China baru melaporkan dan mencurigai adanya penyakit di akhir Desember. Para ilmuwan, kini memang sedang menelusuri pemetaan dan pola penyebaran COVID-19, setelah mewabah Januari dan jadi pandemi global dua bulan selanjutnya.

Secara detil, laporan itu juga menuturkan kemungkinan pasien pertama yang terinfeksi corona. Ia adalah seorang pria berusia 55 tahun dari provinsi Hubei.

Sejak saat itu, laporan kasus serupa terus bertambah setiap hari. Pada 15 Desember, daftar pasien dengan infeksi serupa mencapai 27 kasus dan pada 20 Desember sudah mencapai 60 orang.

Pada 27 Desember, Dokter Zhang Jixian dari Rumah Sakit Provinsi Hubei melaporkan ke lembaga kesehatan pemerintah soal terdapatnya penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru. Saat itu, sudah 180 orang terjangkit penyakit.
Di akhir tahun, jumlah kasus meningkat jadi 266 pasien. Bahkan per 1 Januari sudah mencapai 381 kasus.

Meski demikian, laporan pemerintah ini belum dirilis ke publik. Sebab pemerintah masih dikaji soal kecepatan penyebaran virus di masa awal dan perlu terdapat konfirmasi dari beberapa kasus di Beijing.

Para ilmuwan juga masih mencari si pasien zero yang bisa membantu mereka untuk menelusuri sumber awal corona virus, yang saat ini masih diasumsikan tertular dari binatang liar ke manusia. Tertuduhnya adalah kelelawar.

Balik ke November, 9 pasien awal yang terdiri dari 4 pria dan 5 wanita tak satupun yang merupakan pasien zero atau pasien nol. Mereka berusia 39 sampai 79 tahun, tapi belum diketahui dari pasien tersebut berapa yang merupakan warga Wuhan, kota asal penyebaran virus.

Sumber: CNBC
Editor: Andy Hutagalung

Related Articles

Latest Articles