16.8 C
New York
Tuesday, August 20, 2024

Viral! Aksi Diduga Perundungan Siswa SMA Terhadap Pelajar SMP

Medan, MISTAR.ID

Aksi diduga perundungan kembali terjadi di lingkungan pendidikan. Kali ini terjadi di salah satu sekolah yang ada di Kelurahan Sei Rengas 1, Kecamatan Medan Kota.

Dalam video yang beredar, pelajar SMP berinisial KTW diduga mendapat tindakan tak senonoh oleh abang pelajar SMA inisial MF. Video tersebut beredar, Senin (19/8/24), dan mendapat komentar negatif dari netizen.

Amatan mistar, dalam video itu seorang siswa berpakaian SMA menyodokkan jari tangan kanannya ke arah kemaluan dan dubur KTW.

Aksi itupun dilihat beberapa siswa lainnya sembari tertawa. Bahkan beberapa di antaranya mengabadikan peristiwa itu menggunakan telepon genggam. Sementara KTW terlihat merintih kesakitan dengan perbuatan MF.

Baca juga:Perundungan Terjadi Lagi, DPRD Medan Minta Pemerintah Panggil Seluruh Pihak Terkait

Namun, rintihan itu tidak digubris dan MF terus melakukan aksinya. Bahkan aksi itu diduga sudah berulang kali dilakukan MF terhadap KTW.

“Anak SMP baru ini dibully anak SMA dengan memegang burungnya dan disodok-sodok duburnya dan diketawain teman-temannya dan merasa bangga,” tulis akun @JOE_HTIG_CUNG dalam video itu.

Pasca beredarnya video itu, pihak sekolah diduga telah melakukan mediasi terhadap kedua siswa dimaksud.

Baca juga:Bupati Sergai Minta Seluruh Pihak Aktif Perangi Perundungan

Dalam surat perjanjian yang beredar dengan Kop Surat atas nama sekolah dari keduanya, MF mengakui telah melakukan aksi perundungan terhadap KTW dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Siswa kelas XII IPS itu pun membubuhkan tanda tangan di atas materai Rp10.000 tertanggal 15 Agustus 2024.

Sementara KTW, Selasa (20/8/24) pagi mengunggah video klarifikasi terkait video yang beredar. Amatan mistar.id video tersebut diunggah di Instastory @vinnflexx.

“Halo nama saya K** T** W***. Saya belajar di SMP yang pada video pembullyan yang sedang viral. Dan hari ini saya akan mengklarifikasi kejadian tersebut,” katanya dalam rekaman video tersebut.

Baca juga:Psikosis Anak Korban Perundungan di Simalungun Membaik

“Saya menyatakan bahwa saya sebenarnya berteman baik dengan orang yang ada di video tersebut. Dan kami berada dalam satu tim futsal sekolah. Kejadian di video yang tersebar bukan lah bully atau perundungan melainkan hanya main-main secara berlebihan,” lanjutnya.

“Tidak ada pemukulan, tendangan atau kekerasan lainnya. Tidak ada bekas biru-biru, bengkak atau luka. Untuk itu kami berdua memohon maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Dan saya meminta maaf juga kalau ada kesalahan dengan cara saya ngomong dan saya minta maaf jika saya membuat resah masyarakat, Terimakasih,” pungkasnya.

Hingga kini unggahan video terkait aksi diduga bullying itu telah dihapus dari media sosial. Termasuk video klarifikasi oleh KTW di Instastory akun @vinnflexx.

Surat Pernyataan Berbeda

Terpisah, pihak sekolah membantah bahwa kejadian tersebut adalah bullying. Melalui keterangan tertulis yang diterima mistar, Selasa (20/8/24), aksi itu disebut pihak sekolah hanya berupa rekayasa dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: DPPPA Penjangkauan Mei Ini, Keluarga Korban Perundungan Simalungun Tak Puas

“Selamat siang, tidak ada bullying. Apa yang terlihat tidak sesuai kenyataan sebenarnya. Anak-anak cuma main-main saja dan video/foto yang  beredar sudah direkayasa oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Semoga kita semua bertambah bijaksana. Terima kasih,” tulis pihak sekolah melalui email balasan kepada mistar.id, Selasa (20/8/24).

Pihak sekolah juga mengirimkan foto kedua belah pihak didampingi walinya berjabat tangan, berikut surat pernyataan dari kedua belah pihak. Namun, surat tersebut terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya yang beredar.

Dalam surat pernyataan yang tertanggal 19 Agustus 2024 itu, kedua belah pihak mengaku berteman baik. Keduanya juga mengaku berada di dalam satu tim futsal sekolah dan berjanji tidak mengulangi perbuatan tersebut.

“Menyatakan bahwa sebenarnya kami berteman baik dan sama-sama dalam team futsal sekolah. Kejadian di video yang tersebar bukanlah bully atau perundungan, melainkan hanya main-main secara berlebihan,” lanjutnya.

“Tidak ada pemukulan, tendangan atau kekerasan lainnya. Tidak ada bekas biru-biru, bengkak atau luka. Untuk itu kami berdua memohon maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Pihak pertama (MF) bersedia menerima sanksi skorsing dari sekolah,” bunyi surat pernyataan yang ditandatangani MF dan KTW serta guru bimbingan konseling sekolah setempat. (putra/hm17)

Related Articles

Latest Articles