17.9 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Transformasi Sekolah Inklusi di Medan Belum Sepenuhnya Siap

Bahkan dari profil lulusan, kata dia, guru-guru di SLB saja, hanya hitungan jari yang memiliki layar belakang lulusan program pendidikan luar biasa.

“Kalau bicara SDM guru, masih sangat kekurangan, baik kuantitas maupun latar belakangan pendidikannnya. Ini masih jadi perhatian kita. Kita mesti berterima kasih dneha  para guru saat ini yang mau mengajar di SLB. Mereka guru-guru hebat,” imbuhnya.

Ia menekankan perlunya waktu dan sosialisasi ke beberapa sekolah inklusi agar satuan Pendidikan itu bisa menciptakan kesempatan yang baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam beradaptasi dan belajar dengan baik.

“Ini harus jadi perhatian kita bersama. Bagaimana kita bisa menyelamatkan anak bangsa, sekalipun anak-anak kita itu memiliki kebutuhan khusus. Mereka adalah tanggung jawab kita,” ujarnya.

Baca juga: Membangun Era Pembelajaran Online untuk Guru SLB

Kemudian, masalah lainnya adalah usia ABK yang tidak dapat diterima di sekolah. Dia menyampaikan permasalahan dilema bagi keluarga ABK yang sudah berusia di atas 21 tahun, tapi belum pernah bersekolah. Problema ini menuntut perhatian bersama dalam merumuskan solusi inklusi yang lebih menyeluruh.

Tak ketinggalan, Tuahman juga menyoroti ketidakmerataan pembangunan SLB di beberapa provinsi di Sumut. Sehingga hingga masih ada lima kabupaten kota yang belum memiliki SLB Negeri.

“Kita akan dorong pemerintah untuk membangun SLB, khususnya di 5 kabupaten yang belum ada itu,” pungkasnya. (Hutajulu/hm20)

Related Articles

Latest Articles