Medan, MISTAR.ID
Sebagai inovator dalam pendidikan, Budi Setyono, seorang guru SMA Negeri 1 Sewon, Bantul – Yogyakarta, memberikan pelatihan Learning Management System (LMS) selama dua hari di SLB Negeri Pembina, Medan. Ini bukan hanya tentang membangun platform pembelajaran online, tapi juga menciptakan kesempatan belajar tanpa batas bagi siswa dan guru.
Budi menghadapi tiga tantangan kritis dalam pelatihan ini. Pertama, mendesain 53 kelas untuk pembelajaran online yang terintegrasi, memungkinkan akses dari mana saja.
Tantangan kedua, mendaftarkan seluruh siswa dan orangtua ke dalam LMS, memastikan mereka dapat belajar kapan saja, di mana saja.
Terakhir, menghadapi perbedaan kemampuan IT guru, membutuhkan desain modul pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak.
Baca juga: Pemberkasan Sertifikasi Guru di Deli Serdang Dipungli Ratusan Ribu
“Membuat LMS tidaklah sulit secara teknis. Yang sulit adalah mendesain pembelajaran online yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan guru serta siswa. Tapi melihat antusiasme guru-guru SLB, ini adalah kemajuan luar biasa,” ujar Budi, di Medan, Jumat (19/1/24).
Penggunaan LMS dalam mendukung pembelajaran telah terbukti efektif, sebagaimana dirasakan banyak guru di era Pandemi Covid-19. Pengalaman pandemi yang mendisrupsi sistem pendidikan, itulah yang mendorong Budi untuk mendesain LMS sebagai solusi jitu pembelajaran tanpa batas.
Pentingnya penyediaan sarana pusat sumber belajar online oleh Dinas Pendidikan kabupaten/kota juga menjadi sorotan Budi. Menurutnya, portal LMS tidak hanya membuka peluang belajar bagi siswa, guru, dan orangtua, tetapi juga menjadi langkah strategis menuju smart government.
