19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Perkembangan Covid-19 Januari-Mei 2021, Kasus Kematian Tertinggi di Siantar Utara

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Perkembangan kasus Corona Virus Disease Tahun 2019 (Covid-19) di Kota Pematangsiantar, dari minggu ke minggu sejak Januari sampai dengan tanggal 28 Mei 2021, terjadi secara fluktuasi.

Adapun puncak gelombang pertama terjadi di  minggu ke 2, atau pasca libur tahun  baru. Dan puncak gelombang kedua terjadi di minggu ke 18, 19 dan 21 (sebelum, saat, dan setelah hari H  Libur Idul Fitri tahun 2021.

Hampir di setiap minggu kasus kematian yang diakibatkan Covid-19 tetap terjadi di Kota Pematangsiantar, sehingga angka kasus kematian atau Case Fatality Rate (CFR) yang disebabkan Covid-19 menjadi 4,7 persen.

Dengan situasi seperti saat ini, dikuatirkan apabila terjadi kelonggaran dalam penanganan Covid-19, maka  tidak  kecil kemungkinan gelombang peningkatan kasus Covid-19 akan lebih meningkat lagi daripada empat minggu terakhir ini.

Baca Juga: Satgas Covid Siantar Akan Bahas SE Mendagri Soal Larangan Open House

Demikian disampaikan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar.

“Harapan kita disiplin menerapkan protokol kesehatan tetap sangat diperlukan untuk menekan laju penularan,” tukasnya.

Kasus Covid-19 Tertinggi di Kecamatan Siantar Timur

Dari 8 wilayah kecamatan yang ada di Kota Pematangsiantar, kasus Covid-19 yang tertinggi terjadi di Kecamatan Siantar Timur, lalu disusul Kecamatan Siantar Sitalasari, Siantar Barat, Siantar Utara, Siantar Marimbun, Siantar Martoba, Siantar Selatan dan terakhir Kecamatan Siantar Marihat.

Seperti dijelaskan Daniel, di wilayah Kecamatan Siantar Timur kasus Covid-19 pada minggu ke 1 sampai minggu ke 7 tahun 2021 terjadi secara fluktuasi. Dan di  minggu ke 8 sampai minggu ke 12, kasus  hampir tidak ada, karena pada minggu ke 9 baru ditemukan 1 kasus.

Baca Juga: Warga Siantar Terpapar Covid-19 Bertambah 6, yang Sembuh Bertambah 62 Orang

Sebaliknya pada minggu ke 13sampai ke 19, pertumbuhan kasus Covid-19 di Siantar Timur meningkat secara  signifikan, puncak kasus terjadi pada minggu ke 19 dengan ditemukannya 29  kasus covid-19, dan  hampir dalam 8 minggu terakhir kasus meninggal akibat covid-19 tetap  ditemukan di wilayah ini.

Selanjutnya, di wilayah Kecamatan Siantar Sitalasari. Laju pertumbuhan kasus Covid-19 di wilayah kecamatan ini, dijelaskan Daniel, juga terjadi fluktuasi dengan angka 5 hingga 7 kasus pada minggu ke 1 sampai minggu ke 5 tahun 2021. Pada minggu ke 6, kasus turun sampai minggu ke 11.

Namun di minggu ke 18, tiba-tiba naik menjadi 8 kasus. Pada minggu ke 14 sampai minggu ke 21 pertumbuhan kasus Covid-19 kembali secara fluktuasi, dan puncak kasus terjadi di minggu ke 16 dengan jumlah kasus 16 orang.

Baca Juga: Lagi! Warga Siantar Terpapar Covid-19 Terus Bertambah, 3 Orang Meninggal Dunia

Dan dalam 4 minggu terakhir pada Mei 2021, Siantar Sitalasari tetap menunjukan kasus yang tinggi dengan rata-rata 12 kasus per minggu. Dan ditemukan kasus meninggal akibat Covid-19 di wilayah  ini terjadi pada minggu ke 4 dan minggu ke 19. “Kecamatan ini merupakan urutan nomor dua tertinggi dengan kasus Covid-19 setelah Siantar Timur, namun CFR-nya hanya 1,57 persen,” ungkapnya.

Lanjut ke wilayah Kecamatan Siantar Barat. Dijelaskan Daniel, pertumbuhan kasus Covid-19 di kecamatan ini juga terjadi secara fluktuasi, dimana puncak kasus tertinggi yaitu minggu ke 2 pada tahun 2021 dengan jumlah kasus 14 orang. Sedangkan puncak kasus kedua terjadi pada minggu ke 12.

Peningkatan kasus Covid-19 pada 4 minggu terakhir ini, kata Daniel, di Kecamatan Siantar Barat hampir cenderung sama dengan kasus di kecamatan lainnya yang berada di Kota Pematangsiantar  yaitu peningkatan kasus terjadi di minggu ke 18 dan  ada di minggu ke 19, tetapi  lebih  dominan  di  minggu ke 18.

Baca Juga: Jumlah Warga Siantar Terpapar Covid-19 Bertambah 23 Orang, 1 Meninggal Dunia

“Hampir di 9 minggu terakhir di kecamatan ini tetap ditemukan kasus meninggal karena Covid-19. Siantar Barat merupakan urutan ketiga tertinggi kasus covid-19 setelah Siantar Sitalasari dan Siantar Timur dengan angka CFR sebesar 6,03 persen,” tutur Daniel yang kembali mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Angka Kasus Kematian Tertinggi di Siantar Utara

Di wilayah Kecamatan Siantar Utara. Dijelaskan Daniel, di wilayah kecamatan ini, laju pertumbuhan  Covid-19 juga terjadi secara fluktuasi, dan puncak kasus berdasarkan minggu, terjadi pada minggu ke 2 dan minggu ke 21 dengan masing-masing kasus sebanyak 14 Kasus.

Kemudian dari pada itu, kejadian kematian karena disebabkan oleh Covid-19 terjadi pada minggu ke 9, ke 12, ke 16, dan ke 21. “Siantar Utara merupakan urutan keempat kasus tertinggi Covid-19  dengan CFR tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya yang ada di Kota Pematangsiantar yaitu sebesar 8,5 persen,” ungkapnya.

Baca Juga: Satgas Prediksi Jumlah Pasien Covid-19 di Siantar Melonjak di Akhir Mei 2021

Kemudian Kecamatan Siantar Marimbun. Di wilayah kecamatan ini, dijelaskan Daniel, sejak minggu ke 7 sampai minggu ke 11 tahun 2021, kasus Covid-19  tidak ditemukan. “Artinya, secara epidemiologi pada minggu ke 7 sampai  minggu ke 11,  Siantar Marimbun dianggap mampu menekan laju penularan Covid-19,” ujarnya.

Namun sayangnya, lanjut Daniel, situasi tersebut tidak bertahan lama karena pada minggu ke 12 sampai minggu ke 21, kejadian peningkatan kasus Covid-19 kembali mengalami  fluktuasi. Adapun  gelombang puncak kasus Covid-19 tertinggi pertama untuk Siantar Marimbun sampai minggu ke 21  tahun 2021 ini terjadi di minggu ke 3 dengan kasus sebanyak 15.

“Dan situasi peningkatan puncak kasus kedua tertinggi terjadi di minggu ke 17 dengan ditemukannya 11 kasus, berbanding terbalik dengan kecamatan lain apa bila di kecamatan lain kasus  tertinggi  di  minggu  ke 18 dan ke 19, sebaliknya di Siantar Marimbun kasus minggu ke 19 dan ke 20 menurun, dan kembali naik di minggu 21dan yang istimewanya CFR Covid-19-nya nol persen,” tukasnya.

Wilayah Kecamatan Siantar Martoba. Dijelaskan Daniel, laju  pertumbuhan kasus Covid-19 di wilayah ini juga terjadi secara fluktuasi. Dimana puncak kasus tertinggi yaitu pada minggu ke 3 awal tahun bertepatan pasca liburan Tahun Baru 2021, dan peningkatan  puncak kasus kedua terjadi pada  minggu ke 19 dan minggu ke 21 yaitu ditemukannya 7 kasus.

Dan kasus meninggal terjadi pada minggu ke 6, 16, 19 dan minggu ke 20. Pada minggu ke 8 sampai minggu ke 13, hampir tidak ditemukan kasus. Namun di minggu ke 14 kembali ditemukan kasus dan naik terus sampai minggu ke 21 yang diselingi kasus menurun di minggu ke 17 dan 18. “Siantar Martoba urutan ke 6 penyumbang kasus Covid-19 dengan CFR sebesar 7,4 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Update Covid-19, Sembuh di Siantar 15 Orang, Simalungun 2 Orang

Di wilayah Kecamatan Siantar Selatan. Di wilayah ini, dijelaskan Daniel, pertumbuhan kasus Covid-19 juga terjadi fluktuasi di awal tahun 2021, dan pada minggu ke 8 dan minggu ke 11 tidak ditemukan kasus covid-19. Namun minggu ke 12 kasus kembali ditemukan dan meningkat pada minggu ke 14 sebanyak 3 kasus, kemudian di minggu ke 15 turun menjadi 2 kasus dan minggu ke 17  ada  1  kasus  dan  1  orang  dinyatakan  meninggal.

Dalam 4 minggu terakhir ini, kasus Covid-19 di Siantar Selatan kembali meningkat tajam, pada  minggu ke 19 melebihi kasus diawal minggu ke 3, 4, dan minggu ke 5, dimana jumlah kasus tersebut  didapatkan 6 kasus dan 5 kasus di 2  minggu  terakhir ini, ada satu hubungan peningkatan  kasus dengan kondisi liburan Hari Raya Idul Fitri  tahun  ini  di  kecamatan Siantar  Selatan. “Siantar Selatan berada di urutan ketujuhm dengan nilai CFR sebesar  3,5 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Siantar: Dua Pasien Terkonfirmasi Positif Meninggal di November 2020

Di wilayah Kecamatan Siantar Marihat. Di wilayah ini, dijelaskan Daniel, jumlah kasus Covid-19 juga mengalami fluktuasi sejak minggu ke 1 tahun 2021. Puncak peningkatan kasus terjadi pada minggu ke 11, dan penurunan kasus pada minggu ke 19 tidak menunjukan hasil yang signifikan karena kenyataannya pada minggu ke 20 dan 21 kembali lagi kasus meningkat.

“Ada situasi yang unik dari data di kecamatan ini, apabila berdasarkan data untuk Kota Pematangsiantar secara keseluruhan menunjukan gelombang pandemi tertinggi sampai minggu ke 21 tahun ini terjadi pada minggu ke 18 dan 19, tetapi di Siantar Marihat justru minggu ke 19  turun  drastis, kemudian  naik  lagi di minggu  20,” bebernya.

Wilayah Kecamatan Siantar Marihat, kata Daniel, merupakan penyumbang kasus Covid-19 urutan kedelapan dibandingkan dengan kecamatan lainnya yang ada di Kota Pematangsiantar dengan angka kass kematian atau CFR sebesar 3,7 persen,” tutup Daniel yang juga mmerupakan staf ahli Wali Kota Pematangsiantar bidang pebangunan tersebut.(Ferry/hm13).

 

Related Articles

Latest Articles