Monday, March 31, 2025
home_banner_first
MEDAN

Pencegahan Pelecehan Seksual, KAI Sumut Sediakan Petisi di Stasiun dan KA

journalist-avatar-top
Kamis, 27 Maret 2025 14.15
pencegahan_pelecehan_seksual_kai_sumut_sediakan_petisi_di_stasiun_dan_ka

Penandatanganan petisi pencegahan pelecehan seksual di stasiun dan di dalam KA. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) I Sumatera Utara (Sumut) melakukan sosialisasi anti pencegahan pelecehan seksual di stasiun dan di Kereta Api (KA).

Manager Humas KAI Divre I Sumut, M As'ad Habibuddin mengatakan jika sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode seperti, penyampaian informasi melalui pengeras suara.

"Pemasangan spanduk, papan imbauan anti kekerasan seksual, dan petisi yang dapat ditandatangani para penumpang, sebagai dukungan pencegahan pelecehan seksual di stasiun maupun di dalam KA," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Mistar, Kamis (27/3/2025).

Sosialisasi, dikatakan As'ad, sangat penting sebagai tujuan agar meningkatkan kesadaran dan membangun lingkungan yang nyaman dan lebih aman bagi seluruh penumpang KA.

"Kegiatan ini menjadi edukasi bagi penumpang agar semakin sadar, terkait pentingnya sikap saling menghormati sesama, terkhusus momen lebaran ini, stasiun mengalami kepadatan penumpang," ucap As'ad

KAI bersama Insan dan Pencinta Kereta Api (IPKA) Sumut akan konsisten melindungi hak perempuan, agar menerima kenyamanan sebagai penumpang KA.

"Kita sudah perkenalkan juga fitur pemilihan tempat duduk bagi penumpang perempuan yang dapat dimanfaatkan ketika memesan tiket di loket stasiun ataupun melalui aplikasi Access by KAI," tuturnya.

Terpisah, Nur Nilam Panjaitan, 24 tahun turut antusias dengan adanya inovasi pemilihan tempat duduk sesama perempuan, lantaran dapat mencegah upaya pelecehan seksual yang dapat dialami perempuan.

"Kalau pesan tiket ekonomi, kita tidak tau siapa yang akan duduk di samping atau depan kita. Duduk berdampingan dengan pria merasa kurang nyaman juga. Dan terkadang obrolan pria ini seksisme atau diskriminasi yang didasarkan pada gender," katanya. (berry/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES