Sunday, May 18, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

Crystal Palace Juara Piala FA 2025, Ada Drama VAR

journalist-avatar-top
Minggu, 18 Mei 2025 09.22
crystal_palace_juara_piala_fa_2025_ada_drama_var

Crystal Palace Juara Piala FA 2025,

news_banner

Wembley, MISTAR.ID

Crystal Palace menorehkan sejarah manis dengan keluar sebagai juara Piala FA musim 2024/2025 usai menumbangkan Manchester City dengan skor tipis 1-0 dalam laga final yang berlangsung di Wembley Stadium, Sabtu (17/5/2025) malam WIB.

Meski The Citizens tampil mendominasi sejak menit pertama, skenario pertandingan justru tak berpihak pada mereka. Serangan bertubi-tubi dari City — termasuk upaya awal Erling Haaland dan sundulan Josko Gvardiol — berhasil dimentahkan oleh Dean Henderson yang tampil luar biasa di bawah mistar Palace.

Tim asuhan Oliver Glasner justru sukses memanfaatkan celah lewat serangan balik tajam pada menit ke-16. Daniel Muñoz menyisir sisi kanan dan mengirim umpan tarik yang diselesaikan sempurna oleh Eberechi Eze di depan gawang. Gol ini jadi satu-satunya pembeda di pertandingan.

Manchester City nyaris menyamakan kedudukan lewat titik putih usai Tyreck Mitchell menjatuhkan Bernardo Silva di area terlarang. Namun, eksekusi penalti Omar Marmoush mampu digagalkan oleh Henderson yang jadi sosok sentral dalam pertandingan ini.

Penampilan heroik Dean Henderson yang menjadi aktor utama di balik kesuksesan tersebut memang menjadi sorotan. Henderson terlibat dalam situasi kontroversial.

Ia terlihat menyapu bola dari jangkauan Erling Haaland di luar area penalti. Insiden itu nyaris membuatnya diberikan kartu merah. Setelah peninjauan VAR, wasit Stuart Attwell mengatakan tidak ada pelanggaran.

Selang beberapa menit setelah kejadian tersebut, Manchester City mendapat penalti usai Tyrick Mitchell menjatuhkan Bernardo Silva. Bukannya Haaland, Omar Marmoush yang justru maju sebagai eksekutor.

Kesempatan emas itu tak mampu dimaksimalkan karena Henderson membaca arah bola dengan sempurna.

“Saya pernah menepis penalti di sisi itu ketika masih bermain untuk Shrewsbury, jadi saya yakin bisa membacanya,” ujar Henderson kepada ITV usai laga.

Dilanjutkan Henderson, “saya bahkan tidak sadar sedang ditinjau VAR. Tapi siapa peduli? Yang penting saya tetap di lapangan dan melakukan pekerjaan saya.”

City terus menggempur, termasuk lewat aksi Jeremy Doku dan peluang emas dari wonderkid Claudio Echeverri. Tapi rapatnya lini belakang Palace yang dikomandoi Marc Guehi membuat para pemain City frustasi. Bahkan satu gol tambahan Palace dari Munoz dianulir VAR karena offside lebih dulu.

Tambahan waktu sepuluh menit di babak kedua pun tak cukup untuk City membalikkan keadaan. Crystal Palace bertahan dengan disiplin tinggi hingga peluit akhir dibunyikan, memastikan kemenangan bersejarah mereka.

Gelar ini menjadi tonggak penting dalam sejarah klub dan membuktikan bahwa kejutan masih sangat mungkin terjadi di sepak bola Inggris.

Kemudian, karena kemenangan ini, untuk pertama kalinya klub London Selatan itu akan bermain di kancah antarklub Eropa. (itv/hm20)

REPORTER: