19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Partisipasi Pemilih Sumut di Pilkada 2020 Meningkat

Medan, MISTAR.ID

Tingkat partisipasi pemilih di pilkada 23 kabupaten/kota se Sumatera Utara (Sumut) secara umum belum memenuhi target nasional. Dari data yang dihimpun, hanya 8 kabupaten/kota yang tingkat partisipasi pemilihannya memenuhi target nasional sebesar 77,5 persen.

Berdasarkan data yang dihimpun KPU Sumut, tingkat partisipasi pemilih terbesar tercatat di Kabupaten Pakpak Bharat. Tingkat partispasi pemilih di Pakpak Bharat tercatat sebesar 88,7 persen atau 31.664 pemilih dari jumlah pemilih sebanyak 35.661.

Selain Pakpak, kabupaten/kota lain yang memenuhi target nasional yakni Labuhanbatu Utara (Labura), Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sibolga, Toba, Samosir, dan Humbanghansudutan.

Baca juga: Partisipasi Pilkada Medan 2020 Meningkat Dibanding Dua Edisi Pilkada Sebelumnya

Anggota KPU Medan Edy Suhartono mengakui bahwa partisipasi Pilkada Medan belum memenuhi target nasional. Namun, terjadi peningkatan partisipasi yang cukup signifikan di Pilkada kali ini dibanding Pilkada 2015.

“Medan jadi satu dari lima daerah di Indonesia dengan peningkatan cukup signifikan diatas 20 persen,” kata Edy, Minggu (20/12/20).

Menurutnya, mereka juga jor-joran selama sepuluh bulan masa sosialisasi. Namun, sosilasasi di tengah pandemi adalah sesuatu yang tidak mudah.

Baca juga: Hasil Pilkada 6 Daerah di Sumut Digugat ke MK

Ada beban Pilkada di tengah pandemi ini sempat dikhawatirkan membuat antusiasme pemilih menurun.

“Yang tertinggi partisipasinya itu Medan Tuntungan. Sementara yang terendah itu Medan Maimun. Kekhawatiran terhadap Covid-19 tak signifikan menghalangi pemilih datang ke TPS. Fenomenanya ada faktor lain, rasionalitas pemilih dan emosionalitas pemilih terhadap calon,” sebutnya.

Fenomena lain yang menjadi catatan adalah bahwa dalam setiap penyelenggaraan Pilkada di Medan adalah partisipasinya akan lebih rendah ketimbang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) atau Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). “Catatan 10 tahun terakhir, partisipasi Pilkada di Medan selalu lebih rendah dibandingkan Pilpres dan Pileg,” sambungnya.

baca juga: Poldasu Pantau Terus Seluruh Rangkaian Pilkada di Sumut

Anggota KPU Sumut Benget Silitonga mengatakan, secara umum tingkat partisipasi pemilih di 23 daerah yang Pilkada meningkat bila dibanding Pilkada 2015. Tahun 2015 tingkat partisipasi rata-rata di 23 kabupaten/kota di sumut adalah 51, 42 persen.

“Namun di Pilkada 2020, justru di saat pandemi Covid-19, angka partisipasi pemilih rata-rata di 23 kabupaten/kota naik menjadi 64,42 persen. Terjadi gap angka kenaikan rata-rata partisipasi pemilih sebesar 13 persen Sebuah kenaikan yang patut diapresiasi,” kata Benget.

Gap kenaikan partisipasi tertinggi terjadi di kota Medan. Pilkada 2015 kota Medan angka partisipasinya hanya 25,38 persen namun di Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19, partisipasi pemilih di kota Medan naik cukup tinggi menjadi 45,80 persen.

“Artinya gap kenaikan partisipasi pemilih di kota Medan mencapai lebih kurang 20%. Ini tentu pencapaian kenaikan partisipasi pemilih yang sangat signifikan,” tambah Benget.

Angka partisipasi rata-rata Pilkada 2020 sebesar 64,42 persen tersebut memang masih di bawah target nasional 77,5 persen. Namun pencapaian gap kenaikan rata-rata sebesar 13 persen dibanding pilkada 2015 ini membuktikan bahwa asumsi dan kekhawatiran sejumlah kalangan yang menyebut Pilkada 2020 di tengah pandemi akan membuat angka partispasi pemilih anjlok, ternyata tidak menjadi kenyataan.

“Ini tentunya hasil dari kerja keras seluruh jajaran 23 KPU kabupaten/kota di Sumut yang berhasil meyakinkan publik bahwa pilkada 2020, khususnya pemungutan suara di TPS, bebas dari penyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tentunya hal ini juga didukung kontribusi stakeholder terkait, yakni pemerintah daerah dan jajarannya, media cetak dan elektronik, organisasi masyarakat sipil, dan pemilih serta para peserta pilkada 2020 yang turut mendukung pelaksanaan pilkada 2020 sukses, baik dari sesgi protokol kesehatannya maupun dari segi protokol pemilu atau protokol demokrasinya,” jelasnya. (Iskandar/hm06).

Related Articles

Latest Articles