14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ketua PDEI Sumut: Pelayanan Emergensi Jadi Cerminan Rumah Sakit

Medan, MISTAR.ID

Penanganan pasien emergensi sangat penting sekali, bahkan dalam pelayanan tersebut mencerminkan wajah rumah sakit itu sendiri. Bila penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bagus pelayanannya pasti rumah sakit dinilai bagus oleh masyarakat.

Hal ini diungkapkan, Ketua Pengurus Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), Sumut Rizky Ardiansyah usai dilantik di Medan, Minggu (16/4/23) malam. Untuk itu, Ia berharap semua IGD di RS memiliki standarisasi. Misalnya dokter umum bisa ada pergantian atau dilakukan penyegaran. “Atau dokter umum di sana sudah mengetahui apa saja atau sudah bisa apa saja,” sebutnya.

Dijelaskannya PDEI Sumut ini merupakan perhimpunan dokter spesialis ataupun dokter umum. Berwadah di dalam satu seminar yakni keseminaran emergensi. “Jadi nggak semua dokter spesialis yang berminat emergensi. Begitu juga dengan dokter umum nggak semuanya berminat ini. Tapi kita yang berminat emergensi menargetkan kualitas pelayanan emergensi di Sumut,” jelasnya.

Baca juga: Atasi Angka Kematian Ibu Hamil, Dinkes Dairi Tingkatkan Sarpras Poned di 5 Puskesmas

Selain itu, perhimpunan ini juga berusaha meningkatkan mutu layananan di rumah sakit untuk pasien darurat. “Kita dorong agar rumah sakit untuk melatih dokter-dokternya. Jangan hanya tahu ada dokter di IGD tetapi nggak dilatih dokternya untuk penanganan
emergensi. Itukan penting sekali,” ungkapnya.

Maka, dalam program awal setelah pelantikan ini pihaknya akan membuat rapat kerja. Konsolidasi dan memberikan usulkan ke pemerintah bagaiman membuat pelatihan ke dokter-dokter yang bekerja di rumah sakit.

“Seperti harapan masyarakat agar tidak ada masyarakat yang ditolak saat masuk ke pelayanan emergensi. Misalnya ada satu penanganan emergensi yang dilakukan, bisa dijelaskan ke keluarga pasien bila ada masalah. Misalnya sarana prasarana ICU atau PICU penuh atau segala macam maka diambil solusi bagaimana komunikasi antar rumah sakit. Sehingga pasien ini tidak merasa ditolak. Padahal kalau dijelaskan dan kalau dia dapat penanganan emergensi pasti sudah tenang,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles