20.3 C
New York
Monday, July 1, 2024

Kepemimpinan di Era Digital Butuh Keterampilan Khusus dan Kolaborasi

Medan, MISTAR.ID

Pengamat sosial dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Hotmatua Paralihan Harahap menjelaskan generasi Baby Boomer yang lahir dalam kurun 1960-an sudah kurang kompetitif dalam kepemimpinan di era teknologi.

Meskipun Hotma menilai, Baby Boomer memiliki banyak pengalaman, tapi kepemimpinan di era digital, membutuhkan keterampilan khusus dan spesifik.

“Perang modern, misalnya, tidak lagi mengandalkan kekuatan fisik semata, melainkan teknologi canggih, kecerdasan buatan, dan strategi yang kompleks,” kata Hotma ketika ditemui mistar.id belum lama ini.

Karena itu, lanjutnya, penting bagi generasi tua untuk berkolaborasi dengan generasi muda yang lebih mahir dalam teknologi dan inovasi.

Baca juga: Pertahankan Budaya, Tangkal Dampak Era Digital Lewat Olahraga Tradisional

Hotma menekankan kolaborasi ini harus dilakukan dengan bijaksana. Meskipun generasi muda memiliki keterampilan dan kecerdasan yang mumpuni, mereka juga memerlukan bimbingan dari generasi yang lebih tua untuk menjaga stabilitas dan arah yang tepat dalam bekerja.

“Budaya kerja yang stabil dan berpengalaman yang dimiliki oleh kaum tua masih sangat relevan dan perlu diintegrasikan dengan inovasi kaum muda,” tegas Hotma.

Generasi muda perlu diberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam berbagai bidang, terutama yang membutuhkan keterampilan dan keahlian spesifik.

Hotma menambahkan, dalam pengambilan keputusan stabilitas dan kearifan tetap harus dijaga. Pengalaman birokrasi dan kebijakan yang dimiliki oleh generasi tua merupakan prasyarat penting dalam menentukan arah pembangunan dan visi misi bangsa.

Baca juga: Hadapi Era Digital, Foto Jurnalistik Tetap Jaga Integritas

“Kekhawatiran bahwa generasi muda mungkin tidak memiliki pengalaman yang cukup harus diatasi dengan membuka lebar-lebar kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berkembang,” tandas Hotma.

Ia juga menyarankan agar calon-calon pemimpin muda harus diberi ruang untuk menunjukkan potensinya.

“Terutama di bidang-bidang yang sangat membutuhkan inovasi dan pemikiran segar,” tambahnya.

Hotma mengungkapkan, dalam era yang penuh dengan perubahan dan tantangan ini, pemimpin dari kalangan anak muda memiliki peran penting untuk membangun masa depan yang lebih baik.

“Dengan menggabungkan pengalaman dan kearifan generasi tua dengan keterampilan dan inovasi generasi muda, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih stabil, produktif, dan visioner,” tutupnya.

Related Articles

Latest Articles