16.5 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Dokter Soroti Kematian Pelajar, Squat Jump Berlebihan Bisa Picu Kematian

Medan, MISTAR.ID

Kepala Fisiologi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dr Robitah Asfur, M. Biomed, AIFO-K turut menanggapi kematian seorang siswa yang diduga setelah menjalankan hukuman 100 kali squat jump yang diberikan oleh gurunya.

Rindu Syahputra Sinaga (14) merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang yang meninggal yang diduga setelah melakukan hukuman yang diberikan oleh seorang guru honor Agama Kristen.

Dokter yang memiliki sertifikat Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis (AIFO-K) itu menjelaskan bahwa melakukan squat jump ataupun olahraga lainnya yang dilakukan berlebihan tidak baik.

Baca juga:Siswa Tewas Diduga usai Squat Jump 100 Kali: Untuk Orang Terlatih Pun Cukup Berat

“Olahraga yang berlebihan itu tidak baik, karena ada proses pelepasan yang namanya radikal bebas yang berlebihan. Itu yang menyebabkan radikal bebas banyak berkeliaran di tubuh kita, akhirnya itu menyebabkan kematian,” jelasnya kepada mistar melalui sambungan telepon, Kamis (3/10/24).

Menurutnya, squat jump merupakan olahraga yang berfokus melatih kekuatan otot dan termasuk olahraga anaerobik. Selain anaerobik, ada juga olahraga aerobik yang berfokus pada jantung seperti melakukan jalan ataupun lari.

Dokter penanggung jawab di Klinik Pratama Aisyiyah itu  juga menekankan jangan coba-coba melakukan olahraga yang jarang ataupun tidak pernah dilakukan secara berlebihan.

Baca juga:Siswa SMP Meninggal Usai Dipaksa Squat Jump 100 Kali, Sempat Minta Gurunya Dipenjara

“Jangan juga tiba-tiba kita melakukan olahraga lebih dari 120 menit. Jika olahraga lebih 120 menit maka, radikal bebas berkeliaran di tubuh kita, apalagi olahraga tersebut tidak pernah kita lakukan. Jadi kalau  berlebihan, itu bisa menyebabkan peningkatan radikal bebas,” ungkapnya.

Siswa yang diberikan hukuman 100 kali squat jump juga, dinilai berlebihan untuk diberikan kepada seorang murid, lantaran bagi orang  umum saja sudah cukup berat dilakukan.

“Olahraga itu semua ada dasarnya. olahraga itu harus di atur waktu dan langkah-langkah nya. Sehingga tidak keliru dalam memilih olahraga yang tepat. Olahraga yang tepat pula ialah yang  sesuai usia, riwayat penyakit terdahulu, dan lain-lain,” ucapnya.

Baca juga:Jenazah Siswa SMP Tewas Dipaksa Squat Jump Disambut Histeris Ibu Kandung

“Sehingga kita bisa konsultasi ke dokter ahli untuk menentukan olahraga yang tepat sesuai kebutuhan masing-masing, Jadi tidak bisa sembarangan dan berlebihan dilakukan,” sambungnya.

Sebelumnya, Pengamat Kesehatan dr Said Munazar Rahmat, MKT, AIFO-K  juga mengatakan bahwa olahraga ataupun aktivitas fisik, kalau melebihi batas kemampuan, pasti membahayakan.

“Saya pikir yang namanya olahraga, kalau dilakukan dengan cara yang tepat, semua itu menyehatkan. Tapi kalau tidak sesuai aturan, tidak mengenal batas, malah bisa lebih fatal dan bukan sedikit kasus fatal dalam olahraga,” katanya kepada mistar, Selasa (1/10/24) lalu. (berry/hm17)

Related Articles

Latest Articles