Cerita Kapolrestabes Medan, Pernah Dipalak Preman


Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan menjadi narasumber di Podcast Mo Tau Aja di Kantor Harian Mistar, Jumat (16/5/2025). (f:putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan berbagi cerita pengalaman selama tugas di Sumatera Utara (Sumut).
Lulusan Akpol 1996 ini mengatakan awal ke Sumut pada 2005, ia menjadi Wakapolres Nias Selatan.
Di sana, ada kisah yang tak terlupakan karena dipalak preman.
"Saya pernah dipalak tahun 2005," ucap Gidion saat menjadi narasumber di Podcast Mo Tau Aja di Kantor Harian Mistar, Jumat (16/5/2025).
Diceritakannya, saat itu, sedang merehab rumah temannya yang akan ditempatinya. Saat beberapa material turun, seseorang mendatangi dan meminta sejumlah uang kepada asisten rumah tangganya.
"Jadi, karena yang di rumah tidak punya uang, dia masuk ambil minuman. Lalu dia masuk ke kamar dan melihat baju dinas saya," ucap Gidion.
Tak sampai di sana, preman tersebut kembali datang dan bertemu dengannya meminta uang.
"Setelah itu, tidak usah saya lanjutkan apa yang saya lakukan," katanya mengakhiri kenangan itu.
Bagi Gidion, urusan menjaga keamanan kota bukan perkara mudah. Aksi premanisme menjadi tantangan terbesar. "Selama menjadi Kapolrestabes Medan, tantangan terbesar adalah menjaga Kamtibmas, termasuk aksi premanisme," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Gidion juga bercerita, selain pernah menjabat sebagai Wakapolres Nias Selatan, ia juga pernah menjadi Kapolsek Pancur Batu, Penyidik di Polda Sumut dan Kasat Reskrim Poltabes Medan.
"Tahun 2010 saya sekolah lagi ke Lembang. Setelah tiga tahun, saya kembali lagi menjadi Kapolres Dairi di 2014. Lalu, saya tugas ke luar Sumut dan saya kembali lagi menjadi Kapolrestabes Medan di 2024," ujarnya. (putra/hm25)
NEXT ARTICLE
Ibu Hamil Boleh Berangkat Haji, Tapi Ketahui Ini