20.6 C
New York
Tuesday, August 27, 2024

BBPVP, Pelatihan Gratis untuk Prospek Kerja Masa Depan

Medan, MISTAR.ID

Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan adalah salah satu unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia.

Koordinator Pemberdayaan BBPVP Medan, Juni Siahaan, saat ditemui di kantornya, Jalan Amal No.9, Kelurahan Lalang, menjelaskan bahwa ada 35 program pelatihan yang dilaksanakan pihaknya.

“Jadi kita sebenarnya unggulannya dikonstruksi dan pariwisata. Pariwisata ada 9 program pelatihannya, di konstruksi ada 8 program. Tapi di luar ini kita punya pelatihan yang durasi panjang dengan 7 program pelatihan,” jelasnya, Selasa (27/8/24).

“Jadi kalau untuk KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) nya sih mereka udah di level 4, harusnya sudah teknisi ahli bukan operator,” katanya.

Baca juga:Minat Masyarakat Ikut Pelatihan di BLK Sumut Cukup Tinggi

Ia juga menyebutkan bahwa BBPVP telah membuka pelatihan forklift sejak tahun 2022 silam. Tak hanya gratis, semua orang yang mengikuti program pelatihan pada BBPVP ini juga akan mendapatkan uang saku sebesar Rp30.000 per hari dan makan siang, pakaian kerja hingga sepatu kerja.

“Forklift ini dibuka di 2022 itu yang mulai tawuran di Pelabuhan Belawan, nah kemudian Pemko Medan kerja sama dengan BLK ‘tolong direkrut anak-anak yang di sekitaran Belawan untuk dapat sertifikat forkliftnya’,” ungkapnya.

“Jadi mereka di forklift itu dapat 3 sertifikat. Sertifikat pelatihan, sertifikat BNSP itu uji kompetensi. Kemudian mereka dapat SIO (surat izin operator) yang cukup mahal, itu untuk alat angkut dan semua gratis,” ungkapnya.

Juni menambahkan, bahwa waktu pelatihan setiap program pun berbeda-beda. “Jam pelajarannya (JP) mulai dari yang paling singkat itu 140 JP sampai 1094 JP atau sekitar 6 bulan,” jelasnya.

Menurut Juni, tak ada kriteria khusus dalam seleksi penerimaan. Justru lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang lebih diutamakan dari pada sarjana.

Baca juga:Ribuan Green Volunteer Ikuti Pelatihan Jelang PON XXI 2024

“BBPVP atau BLK ini jaman dulunya itu ada untuk para pencari kerja yang putus sekolah dalam artian mereka yang nggak bisa melanjut kuliah. Makanya syaratnya gampang, lulusan semua jenjang bisa hanya saja minimum harus 18 tahun. Maksimal ga ada,” tuturnya.

Juni juga menceritakan bahwa seorang pria berusia 65 tahun juga pernah mendaftar untuk pelatihan AC.

“Jadi kita ga dibatasi umurnya. Dan kita lebih utamakan yang putus sekolah. Tapi kenyataannya yang datang ke sini itu justru para sarjana-sarjana bukan yang SMA,” lanjutnya.

BBPVP, sambungnya, telah menjalin kerjasama dengan instansi maupun industri lainnya. Di antaranya juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (pemda) Pakpak Bharat, Simalungun, Toba, Asahan, Padang Lawas dan lainnya.

“Kita ada boarding (menginap), ada yang non boarding. Jadi, misal Asahan punya masyarakat yang mau dilatih. Kita punya pelatihan non boarding, jadi kerja sama dengan Asahan bahwa mereka mendatangkan peserta pelatihan dengan anggaran non boarding,” urai Juni.

Baca juga:LPK Isoku Siapkan Berbagai Paket Pelatihan Mulai 4 Bulan Sampai Seumur Hidup

“Nah Asahan itu menyiapkan anggaran untuk transportasi pesertanya dan biaya makan pagi dan malam karena kita kan hanya fasilitasi makan siang. Di sini diinapkan, dan asramanya kan gratis,” sebutnya lagi.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini ada kelas Barber dimana satu kelas itu berasal dari Labuhan Batu Utara (Labura).

Pelatihan Bahasa Jepang pun ada di BBPVP dengan dua pelatihan yakni pelatihan magang ke Jepang yang bekerjasama dengan AP2LN (Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri) dan kedua adalah menjadi caregiver ke Jepang yang bekerjasama dengan Hinode.

“Ini sudah batch kelima. Batch pertama sampai ketiga sudah berangkat semuanya. Jadi tinggal pemberangkatan batch keempat. Mereka selesai bulan 6, mereka menyiapkanlah untuk persiapan paspor visa dan segala macamnya. Sekarang yang belajar batch 5 nanti berakhir di Desember, mungkin pemberangkatannya di bulan April,” tutupnya. (susan/hm17)

Related Articles

Latest Articles