Saturday, April 19, 2025
home_banner_first
MEDAN

Balai Wartawan Polda Sumut Digusur, Jadi Gerai Bisnis Bhayangkari

journalist-avatar-top
Kamis, 17 April 2025 15.02
balai_wartawan_polda_sumut_digusur_jadi_gerai_bisnis_bhayangkari

Balai wartawan Polda Sumut yang dialih fungsikan oleh Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Penggusuran atau pengosongan balai wartawan Polda Sumatera Utara, kabarnya dilakukan secara sepihak.

Bangunan yang diresmikan pada 21 Maret 2023 oleh Komjen Pol Drs RZ Pancasila Putra Simanjuntak, ketika masih menjabat Kapolda Sumut, kini beralih fungsi menjadi gerai waralaba Bhayangkari Polda Sumut.

Ruangan berukuran 7x8 meter yang memiliki fasilitas Air Conditioner (AC), WIFI dan meja bundar untuk wartawan serta meja konferensi pers yang saban hari diduduki wartawan, kini tinggal kenangan.

Para wartawan yang disebut Komjen RZ Pancasila Putra Simanjuntak dalam 8 commander wish sebagai mitra strategis menjaga Kamtibmas di Sumut, memberikan perhatian penuh dengan membangun balai wartawan.

Namun, di kepemimpinan Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, wartawan sepertinya tidak dibutuhkan lagi. Hal itu ditandai dengan menggusur balai wartawan yang sejatinya tempat para wartawan bekerja agar supaya tertib dan tidak berkeliaran di Mapoldasu Sumut.

Kini, Balai wartawan itu pun akan dijadikan tempat usaha bisnis Bhayangkari Polda Sumut. Barang-barang di dalam balai mulai dipindahkan sejak pada Kamis 17 April 2025, yang konon katanya pindah ke lantai 2 Prana Cafe yang lokasinya di samping gedung utama Polda Sumut.

Koordinator Wartawan Mitra Humas Poldasu, Jos Tambunan dari Harian Medan Pos menceritakan ikhwal berdirinya Balai Wartawan di Polda Sumut.

Kata Jos Tambunan, awalnya Komjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang kala itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara merasa prihatin melihat wartawan yang tidak ada tempat di Polda Sumut.

“Saat itu Pak Panca sangat respek dengan wartawan. Selama bertugas sebagai Kapolres hingga direktur penyidikan KPK dan Kapolda Sulawesi Utara, beliau sangat dekat dengan wartawan hingga akhirnya menjadi Kapolda Sumut dan mendirikan Balai Wartawan," kata Jos Kamis (17/4/2025).

Berawal dari kedekatannya itu, insan pers wartawan, Panca kala itu benar-benar melihat bahwa wartawan itu bisa diajak kerja sama makanya beliau dalam 1 dari 8 commander wish menyebutkan "Jadikan Wartawan sebagai Mitra Strategis menjaga Kamtibmas di Sumatera Utara".

Awalnya, kata Jos Tambunan, pak Panca mau membuat Balai Wartawan di gedung samping Masjid namun pihak Dit Intelkam membutuhkan gedung itu sebagai pelayanan SKCK. Oleh salah seorang PJU menyarankan agar Balai wartawan dibuat di samping kantin Pujasera.

"Sebenarnya Pak Panca waktu itu menginginkan balai wartawan itu dekat dengan gedung utama, bukan di belakang apalagi di luar dari Mapolda Sumut. Tapi karena lokasinya tidak ada lagi sehingga jadilah dibangun Balai Wartawan," ucapnya.

Menurut Jos Tambunan, penggusuran Balai Wartawan sebagai bentuk kurangnya harmonisasi pimpinan Polda Sumut dengan para awak media. Dikhawatirkan lambat laun wartawan tidak diperbolehkan masuk ke balai di lantai 2 Prana Cafe karena melewati penjagaan pintu 3 keluar PJU.

Dia menilai, jika pimpinan Polda Sumut berupaya meningkatkan usaha bisnis Bhayangkari alangkah baiknya dibangun gedung baru di lahan kosong dekat parkiran, yang mana lahan masih luas di Polda Sumut.

"Teman-temannya wartawan banyak yang bertanya apakah Kapolda Sumut Irjen Whisnu mau atau peduli dengan tugas-tugas wartawan. Mereka melihat dalam setiap kesempatan kurang respek bahkan sepertinya bersikap pura-pura peduli," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Havez wartawan Waspada Online mengaku merasa kecewa. Ia menerangkan awalnya gedung Balai Wartawan dibangun Komjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut diperuntukan untuk mendukung kinerja wartawan di Mapolda Sumut.

"Tetapi ini anehnya, kok gedung yang sudah diresmikan buat kawan-kawan wartawan malah dipindahkan," ucapnya.

Begitu juga dengan Freddy wartawan Tribun Medan juga merasa kecewa dengan pemindahan gedung Balai Wartawan.

"Sudah nyaman kami bekerja di sini. Fasilitas yang disediakan pun lengkap. Namun mengapa gedung buat wartawan ini malah dipindahkan," tuturnya.

"Kamis sebagai wartawan yang saban hari meliput kegiatan Polda Sumut sangat kecewa dengan kebijakan pengambilalihan Balai Wartawan ini. Selama ini, Balai Wartawan peruntukannya jelas untuk tempat kami menulis berita dan konferensi pers, tapi sekarang mau diambil alih yang katanya untuk usaha bisnis Bhayangkari," kata Dedi wartawan Oke Medan menambahkan.

Kata protes yang sama juga disampaikan oleh Ferry Irawan, wartawan Kompas TV juga menyesalkan dan kecewa dengan pemindahan gedung Balai Wartawan di Polda Sumut.

"Apa urgensinya pemindahan gedung Balai Wartawan tersebut. Keberadaan balai ini sangat membantu kami dari media televisi dalam membuat berita dalam mendukung kinerja Polda Sumut," ujarnya.

Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, saat dikonfirmasi membenarkan pemindahan gedung Balai Wartawan ke lantai II Prana Cafe Polda Sumut.

"Pemindahan ini hanya sementara karena nantinya ada pembangunan di gedung Balai Wartawan. Saya pun kurang tahu bentuk pembangunannya karena ini instruksi pimpinan," katanya Kamis siang. (matius/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES