Friday, March 14, 2025
home_banner_first
MEDAN

147 Titik Rawan Mudik di Sumut Teridentifikasi, Dishub Lakukan Ini

journalist-avatar-top
Jumat, 14 Maret 2025 12.43
147_titik_rawan_mudik_di_sumut_teridentifikasi_dishub_lakukan_ini

Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan. (f:iqbal/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Menjelang mudik Lebaran 2025, sebanyak 147 titik rawan di Sumatera Utara (Sumut) teridentifikasi, mencakup lokasi rawan kecelakaan, kemacetan, dan longsor.

Untuk memastikan kelancaran arus mudik, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut bersama kepolisian dan instansi terkait telah menyiapkan strategi antisipasi guna meminimalkan risiko di jalur utama dan alternatif.

"Terkait jalur-jalur rawan itu sebenarnya sudah kita antisipasi sebelumnya. Sudah ada survei kita dan hasil survei juga sudah keluar, sudah kita bahas lewat tim kemarin di rakor dan kita zoom meet dengan masing-masing Dishub dan Lantas setiap daerah," ujarnya kepada Mistar.id, Jumat (14/3/2025).

Sebanyak 147 titik rawan dirincikannya 76 rawan kecelakaan, 47 rawan kemacetan dan 24 titik rawan longsor tersebar di seluruh Sumut. Data ini naik dari titik rawan Nataru 2024-2025 yang tersebar juga di jalur lintas Timur, Barat, dan Tengah Sumut.

"Kita sudah petakan yang 147 titik ini baik yang rawan kecelakaan, rawan macet dan rawan longsor di ruas jalan nasional dan provinsi yang jadi jalur utama mudik dan alternatif," ucap Agustinus.

Ia pun mengatakan sudah ada koordinasi dengan Balai Jalan Nasional, Kepolisian, BPTD, Dinas PUPR dan Jasa Raharja untuk menangani persoalan jalan yang diprediksi akan menjadi jalur utama mudik nantinya.

"Dan sudah kita breakdown (bagi tugas) juga mana yang prioritas, mana yang sedang, rendah sudah kita petakan semua, maksudnya biar kita fokus dengan yang prioritas dulu, karena disitu yang berpotensi besar adanya korban," ucapnya.

Selain itu surat gubernur juga sudah disiapkan untuk mendata titik-titik rawan yang belum tertangani di daerah.

"Kita juga sudah siapkan surat Gubernur untuk ke Kabupaten dan Kota agar daerah juga proaktif melihat mana titik-titik jalan nasional dan provinsi jika ada jalan yang belum tertangani, biar ada penanganan awal," tuturnya.

Ia pun tidak mengatakan sejumlah alternatif yang sudah disepakati untuk menangani jalan ditengah kebijakan efisiensi anggaran tahun ini.

"Penanganan awal maksudnya, karena sekarang kita pahami juga sedang ada efisiensi anggaran atau refocusing untuk tahun 2025 ini, jadi banyak kegiatan yang belum bisa dilaksanakan," katanya.

"Jadi paling tidak penanganan awal untuk kita kasih rambu sementara itu penting untuk menginformasikan. Kalau jalan rusak parah paling tidak diratakan saja dulu, yang penting tidak membahayakan dan itu sudah kita sepakati dengan Balai Besar Jalan Nasional," ucapnya lagi.

Salah satu yang paling mencolok beberapa waktu terakhir yakni jalur Batu Jomba, Kabupaten Tapanuli Selatan juga akan menjadi salah satu perhatian.

"Iya termasuk itu (Batu Jomba) makanya nanti ada pengerahan personel, ada kita siapkan pos pengamanan, pos pelayanan, pos terpadu yang akan dibangun oleh kawan-kawan kita dari kepolisian selama masa arus mudik nanti," tuturnya. (iqbal/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES