Wanita AS Jalani Hidup Empat Bulan dengan Ginjal Babi, Cetak Rekor Terlama


Towana Looney, wanita AS yang menerima ginjal babi hasil suntingan gen, telah menjalani operasi pengangkatan organ minggu lalu dan kini kembali menjalani dialisis. (f:jackie molloy/the new york times via redux/mistar)
Alabama, MISTAR.ID
Towana Looney, warga Amerika Serikat (AS) berusia 53 tahun asal Alabama, menjadi perhatian dunia medis ketika ia menerima transplantasi ginjal dari babi hasil rekayasa genetika pada 25 November 2024.
Namun setelah lebih dari empat bulan berfungsi, ginjal tersebut kini harus diangkat karena mengalami penolakan mendadak dari tubuhnya.
Mengutip dari Detikhealth, Looney sebelumnya telah mendonorkan salah satu ginjalnya kepada sang ibu, namun ginjal yang tersisa kemudian mengalami gagal fungsi. Selama sembilan tahun terakhir, ia hidup bergantung pada prosedur dialisis sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan langka untuk menjalani transplantasi ginjal xenogenik di NYU Langone Health, Universitas New York.
Ginjal babi yang diterimanya telah mengalami penyuntingan genetik untuk mengurangi kemungkinan ditolak oleh sistem kekebalan manusia. Ia merupakan satu dari dua pasien pertama di dunia yang menerima ginjal jenis ini dalam rangkaian uji klinis bersejarah.
Dengan bantuan obat-obatan penekan kekebalan tubuh, ginjal tersebut sempat berfungsi dengan baik, memungkinkan Looney pulang kembali ke Alabama pada Februari 2025. Namun, pada akhir Maret, tim medis menemukan adanya tanda-tanda penolakan organ oleh tubuh Looney, dan akhirnya diputuskan untuk mengangkat ginjal tersebut.
"Keputusan telah dibuat oleh Ibu Looney dan para dokternya bahwa intervensi yang paling aman adalah mengangkat ginjal dan kembali menjalani dialisis daripada memberikan imunosupresi tambahan," demikian pernyataan resmi dari tim medis NYU yang dipublikasikan Jumat (11/4/2025).
Meskipun sempat didiskusikan opsi penggunaan obat imunosupresif lainnya, Direktur Transplantasi NYU Langone, Dr. Robert Montgomery, menyatakan bahwa kerusakan pada organ kemungkinan sudah bersifat permanen. Ia menambahkan bahwa Looney telah melalui banyak tantangan dan patut dihargai atas kontribusinya dalam penelitian medis.
"Kami belajar banyak, dan Towana baik-baik saja," kata Montgomery. (dtc/hm25)