Profesionalisme Perawat, Antara Pasien dan Keluarga saat Momen Lebaran


Salah seorang perawat yang sedang bekerja. (f:berry/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Seorang perawat Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Nanna Agusatriana 40 tahun, harus tetap bekerja dan memberi pelayanan kepada pasien di momen Lebaran 2025.
Wanita yang akrab disapa Nanna, mengaku merasa sedih, lantaran tidak bisa berkumpul sepenuhnya bersama keluarga. Namun dirinya tetap harus melayani pasien dengan ikhlas, mengingat perawat adalah pilihannya.
"Ada sedihnya. Sedih tidak kumpul sama keluarga. Namun di satu sisi, kita sebagai perawat tetap harus melayani pasien. Anggap saja pasien itu keluarga kita, jadi merawat pasien sekaligus berlebaran bersama mereka," ujarnya, Kamis (27/3/2025).
Menurut Nanna, lebaran bersama pasien ataupun teman seprofesi, tidak bisa menggantikan momen lebaran bersama keluarga, rasanya pasti berbeda.
"Momen ini bukan kali pertama saya rasakan, namun dedikasi kita harus dicurahkan 100 persen, karena kita memilih profesi perawat, jadi pastinya harus profesional juga," ucapnya.
Sejak 2008 menjadi perawat, Nanna mengaku harus tetap menjalankannya dengan senang, dirinya juga gembira bisa melakukan lebaran dengan pasiennya di RSU Haji Medan.
"Kita senang juga lebaran sama pasien, apalagi pasiennya yang dirawat juga senang karena kita bisa menghibur dan mendukung agar cepat pulih dan bisa memotivasi untuk segera pulang ke rumahnya," tuturnya.
Nanna yang sudah memiliki keluarga juga mengaku bersyukur karena anak-anaknya bisa mengerti, mengenai profesi yang dijalani dirinya.
"Alhamdulilah keluarga, khususnya anak-anak kita beri pengertian bahwa ibunya seorang perawat dan harus menjaga pasien, jadi ibu izin nggak bisa sama anak-anak dulu," katanya.
M Doni Syahputra 35 tahun, perawat lainnya di RSU Haji Medan mengatakan saat mengenyam pendidikan perawat, sudah siap menerima segala konsekuensi dan sudah dituangkan dalam sumpah janji profesi.
"Berkaitan dengan pelayanan, kita tetap harus bertanggung jawab terkhusus di hari besar seperti lebaran. Alhamdulilah saya dan keluarga juga sudah berkomitmen bahwa kita tetap berbahagia, walaupun pagi tidak bertemu, kemungkinan sorenya bisa," ujarnya.
Ia mengaku, ada rasa bahagia tersendiri karena momen lebaran tidak hanya dengan keluarga, tetapi juga dengan teman seprofesi hingga keluarga pasien, yang bisa bercerita dan bercanda gurau bersama.
Di awal menjadi perawat, kata Doni, mungkin terasa berat karena harus menyesuaikan, yang biasanya lebaran bersama keluarga, namun momen itu terlewatkan saat tetap harus bekerja.
"Mungkin di awal jadi perawat aja butuh menyesuaikan, tapi kalau sudah menjalaninya Insyaallah terbiasa, malah jadi momen yang mungkin bisa dirindukan lain kali gitu," ucapnya.
Selama libur Lebaran 2025, RSU Haji Medan menerapkan tiga shift jam kerja bagi para perawatnya, agar tetap bisa menjalankan momen lebaran bersama para keluarganya yaitu pukul 08.00-14.30 WIB, kemudian 14.30-21.00 WIB dan 21.00-08.00 WIB. (berry/hm27)
PREVIOUS ARTICLE
Tips Sehat Menjaga Pola Makan saat Lebaran