Penularan HIV/AIDS di Siantar Meningkat, Akademisi Sarankan Ini


Ilustrasi. (f:ist/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kasus HIV/AIDS di Pematangsiantar terus menanjak setiap tahun. Mayoritas penderitanya adalah generasi muda usia produktif. Minimnya edukasi dan maraknya mitos membuat langkah pencegahan berjalan di tempat.
Menanggapi hal ini, Akademisi Universitas Simalungun, Dr. Bismar Sibuea mengatakan pengetahuan tentang HIV/AIDS bisa diusulkan masuk ke dalam kurikulum sekolah, dan perguruan tinggi. Sebagai salah satu strategi menekan angka penularan virus di kelompok usia produktif.
"Dengan dimasukkan ke dalam kurikulum, diharapkan dapat menekan angka penderita ataupun penularan HIV/AIDS," ujarnya kepada Mistar, Rabu (21/5/2025).
Bismar menjelaskan mereka yang pada usia produktif sangat jarang mencari tahu tentang virus HIV/AIDS padahal virus tersebut sangat mematikan dan hingga saat ini belum ditemukan obatnya.
"Pengetahuan tentang HIV ini sebaiknya mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Hanya penyampaiannya saja yang berbeda, disesuaikan tingkat pendidikan," ucapnya.
Bismar menambahkan Indonesia perlu merekonstruksi kurikulum berbasis kebutuhan dan isu-isu kontemporer, kurikulum yang responsif terhadap perubahan-perubahan di lapangan.
"Sekitar 50 persen penderita HIV/AIDS disebabkan pergaulan bebas dan pola pergaulan di kalangan remaja yang tidak sehat," tuturnya.
Adapun jumlah kasus HIV di Pematangsiantar pada tahun 2024 mencapai 138 kasus, berdasarkan jenis kelamin untuk perempuan mencapai 24 kasus dan laki-laki mencapai 114 kasus.
Untuk data kasus HIV yang akses obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV dan AIDS, Antiretroviral (ARV) berdasarkan layanan di Kecamatan untuk Kota Pematangsiantar tahun 2024.
Kecamatan Siantar Selatan mencapai 254 orang, Siantar Timur 165, Siantar Utara 39, Siantar Barat 42, Siantar Marihat 27, Siantar Sitalasari 10, Siantar Martoba 7, dan Siantar Marimbun 3.
Sementara, untuk temuan kasus baru HIV di kota Pematangsiantar pada Januari hingga April 2025 mencapai 50 kasus baru. (abdi/hm25)
NEXT ARTICLE
Covid-19 kembali Melonjak di Asia