Friday, February 7, 2025
logo-mistar
Union
KESEHATAN

Hasil Penelitian, Orang Terpapar Covid-19 Rentan Terkena Serangan Jantung

journalist-avatar-top
By
Friday, February 7, 2025 11:48
39
hasil_penelitian_orang_terpapar_covid19_rentan_terkena_serangan_jantung

Ilustrasi pasien yang terkena paparan Covid-19 rentan terkena serangan jantung (f:ist/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Orang yang sempat terpapar Covid-19 dikabarkan sangat berisiko terkena serangan jantung. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Radiological Society of North America (RSNA).

Studi ini menemukan bukti bahwa 'serangan' SARS-CoV-2 erat kaitannya dengan percepatan penumpukan plak di arteri koroner, sehingga komplikasi serangan jantung meningkat.

Penulis senior di studi tersebut, Junbo Ge MD menyebutkan Covid-19 yang disebabkan SARS-CoV-2 awalnya awalnya ditandai dengan cedera paru-paru akut dan gagal napas.

Junbo yang Direktur Departemen Kardiologi di Rumah Sakit Zhongshan, Tiongkok tersebut menerangkan bahwa COVID-19 juga melibatkan respons peradangan ekstrem yang dapat memengaruhi kesehatan sistem kardiovaskular.

Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa perubahan pada jaringan di sekitar arteri koroner menggunakan Coronary Computed Tomography Angiography (CCTA). Hasilnya ada tanda-tanda peradangan, penumpukan plak, dan risiko yang tinggi terhadap penyumbatan arteri menjadi fokus yang diperiksa.

Studi yang dilakukan terhadap 803 pasien dengan CCTA antara September 2018 dan Oktober 2023 dengan usia rata-rata 63,9 tahun, Tim peneliti menganalisis 2.588 lesi arteri koroner dari 2.108 pasien terinfeksi dan 480 pasien tidak terinfeksi.

Mereka membandingkan terkait volume plak, risiko plak tinggi, peradangan, juga masalah jantung seperti serangan jantung atau prosedur revaskularisasi.

Paparan virus tersebut ternyata diketahui mampu meningkatkan risiko serangan jantung. Pada pasien dengan SARS-CoV-2, volume plak meningkat lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak terinfeksi.

Lesi pada pasien yang terinfeksi juga memiliki peluang untuk menjadi plak berisiko tinggi (20,1 persen vs 15,8 persen) dan menunjukkan lebih banyak peradangan koroner (27 persen vs 19,9 persen).

Selain itu, pasien yang terpapar Covid-19 juga menunjukkan risiko lebih tinggi kegagalan lesi target (10,4 persen vs 3,1 persen), yang menandakan adanya peningkatan risiko serangan jantung atau stroke.

"Peradangan setelah Covid-19 dapat menyebabkan pertumbuhan plak berkelanjutan, terutama pada plak berisiko tinggi yang tidak mengalami kalsifikasi," kata Junbo Ge.

"Pasien dengan infeksi SARS-CoV-2 berisiko lebih tinggi mengalami infark miokard, sindrom koroner akut, dan stroke hingga satu tahun," sambungnya.

Junbo Ge menerangkan bahwa efek tersebut dapat bertahan lama setelah infeksi, terlepas dari penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, bahkan usia pasien. (dtk/hm17)

journalist-avatar-bottomRedaktur Patiar Manurung

RELATED ARTICLES