Ketua IDAI Sumut Menduga Kaki Bocah 9 Tahun di Nias Selatan Alami Kelainan Bawaan
![journalist-avatar-top](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=64&q=75)
![ketua_idai_sumut_menduga_kaki_bocah_9_tahun_di_nias_selatan_alami_kelainan_bawaan_](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.id%2Fuploads%2FMISTAR%2F06-02-2025%2Fketua_idai_sumut_menduga_kaki_bocah_9_tahun_di_nias_selatan_alami_kelainan_bawaan__2025-02-06_17-19-37_3626.jpg&w=1920&q=75)
Ketua IDAI Sumut, dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K). (f: berry/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara (Sumut) dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K), turut menanggapi kasus kaki NN yang bengkok ataupun patah diduga alami kekerasan oleh keluarganya.
dr Rizky mengatakan jika dilihat dari kondisinya, kemungkinan besar NN mengalami kelainan bawaan, sehingga belum tentu merupakan bentuk kekerasan terhadap anak. "Kasus kelainan bawaan pada tulang dan otot ada banyak, sehingga dalam memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut," ujarnya, Kamis (6/2/25).
Kasus NN, dr Rizky menegaskan bahwa dugaan kelainan tulang yang mencuat tersebut perlu ditangani secara multidisiplin dan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.
"Penanganan lebih optimal perlu dilakukan dan sebaiknya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan yang fasilitas hingga tenaga medisnya lebih lengkap," ucapnya.
Lebih lanjut, dr Rizky mengungkapkan jika NN mengalami gangguan nutrisi serta kelainan bawaan di tulang belakang dan tulang anggota gerak. "Kasus kelainan tulang bawaan kerap datang terlambat ke RS untuk dirujuk, sehingga sebaiknya dokter spesialis anak dilibatkan dalam penanganannya," katanya.
Menurutnya, penanganan yang lambat akan menjadi sulit atau bahkan sudah tidak bisa diobati dan kasus tersebut memang bukan gawat darurat (emergency), tapi dirujuk atas indikasi perlu penanganan multidisiplin.
"Dokter spesialis dan subspesialis dari berbagai multidisiplin yang memutuskan, apakah masih bisa diobati atau tidak terkait kasus di atas yang dicurigai merupakan kelainan bawaan," pungkasnya. (berry/hm24)
![journalist-avatar-bottom](/_next/image?url=https%3A%2F%2Ffiles-manager.mistar.online%2Fuploads%2FMISTAR%2Femployee%2F20250122T084319148Z.jpg&w=256&q=75)