12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Tembakkan Roket Korut Dirancang Targetkan Seoul

Pyongyang, MISTAR.ID

Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea Utara (Korut), Kim Jong Un memonitor latihan penembakan peluncur roket super-besar berkekuatan nuklir yang didesain untuk menargetkan ibu kota Korea Selatan (Korsel), Seoul.

Ini diperbuat saat putra Kim Jong-il berjanji untuk menaikkan pencegahan perangnya dalam menghadapi konfrontasi yang makin mendalam dengan Korsel.

Dirangkum dari Associated Press, pada Selasa (19/3/24), laporan itu mencuat 1 hari usai militer Korsel dan Jepang menuturkan, menemukan Korut menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timurnya, sehingga menambah rentetan demonstrasi senjata yang sudah meningkatkan ketegangan regional.

Baca juga:Korut Tembakkan Rudal Balistik Saat Menlu AS Berkunjung ke Korsel

Para ahli menyatakan, roket artileri berukuran besar milik Negeri Para Petapa mengaburkan batasan antara sistem artileri dan rudal balistik, sebab bisa membuat daya dorong sendiri dan dipandu selama pengiriman.

Korut menggambarkan berbagai sistem ini, termasuk peluncur roket ganda 600 mm yang diuji, pada Senin (18/3/24) dapat mendistribusikan hulu ledak nuklir taktis.

Gambar-gambar yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korut menampilkan setidaknya 6 roket ditembakkan secara bersamaan dari kendaraan peluncuran dan api serta asap menyelimuti apa yang tampaknya adalah target di pulau kecil tersebut.

Baca juga: Korut Berhasil Uji Coba Rudal yang Paling Ditakuti AS

“Dia (Kim) mengatakan butuh untuk lebih menekankan terhadap musuh-musuhnya bahwa jika terjadi konflik bersenjata dan perang, mereka tak bakal pernah bisa menghindari konsekuensi bencana,” sebut KCNA.

Cucu dari Kim Il-sun juga menyerukan pasukannya untuk memenuhi misi mereka secara lebih menyeluruh memblokir dan menekan kemungkinan perang dengan kesiapan sempurna yang terus-menerus dalam menghancurkan ibu kota musuh dan struktur kekuatan militernya.

Ketegangan di Semenanjung Korea sudah meningkat mulai tahun 2022, pasca Kim memakai invasi Rusia ke Ukraina sebagai gangguan untuk mempercepat pengujian rudal dan senjata lainnya.

Amerika Serikat (AS) dan Korsel sudah merespons dengan memperluas pelatihan gabungan dan latihan trilateral yang mengikutsertakan Jepang, serta memperbarui strategi pencegahan yang dibangun sesuai strategi Negeri Paman Sam. (cnbc/hm16)

Related Articles

Latest Articles