22.7 C
New York
Monday, May 20, 2024

Teluk Oman Memanas Pentagon Kirim Jet Tempur Perusak Ke Timur Tengah

Pentagon, MISTAR.ID

Amerika Serikat mengirimkan jet perusak dan jet tempur F-35 dan F-16 ke Timur Tengah. Departemen Pertahanan AS atau Pentagon menyebut misi itu dilakukan untuk mencegah Iran menyita kapal-kapal di perairan Teluk Persia.

Melansir dari AFP Selasa, (18/7/23), langkah itu dilakukan setelah angkatan laut Iran berusaha membajak dua kapal dagang di Selat Hormuz dan Teluk Oman awal bulan ini. Dalam satu kasus, militer Iran bahkan menembaki salah satu kapal dagang.

“Di tengah ancaman yang sedang berlangsung ini dan bekerja sama dengan mitra dan sekutu kami, Departemen Pertahanan meningkatkan kehadiran dan kemampuan kami untuk mengendalikan selat dan perairan sekitarnya,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh. Dia juga meminta Teheran untuk “segera mengakhiri langkah-langkah destabilisasi yang mengancam arus perdagangan bebas melalui jalur air strategis ini.”

Baca juga: Bawa Bahan Bakar Selundupan, Iran Sita Kapal Tangker di Teluk Persia

Sebelumnya pada hari Jumat, seorang pejabat senior pertahanan mengatakan AS menerbangkan jet tempur A-10 Warthog di atas perairan Teluk yang dipersenjatai dengan “sejenis amunisi yang akan berguna melawan kapal cepat dan target bergerak.”

“Adapun pesawat serang cepat Iran, kapal serang cepat semakin menimbulkan ancaman maritim. Kami telah mencoba berbagai cara untuk menangani mereka. Dan A-10 telah membuktikan bahwa ia dapat melakukan itu,” tambah pejabat itu.

Washington mengatakan pasukannya menggagalkan dua upaya Iran untuk membajak kapal tanker komersial di perairan internasional Oman pada 5 Juli, sementara Teheran menyita sebuah kapal dagang keesokan harinya.

Baca juga: Perkuat Pasukan Tempur, Israel Belanja 25 Jet Tempur F-35 Buatan AS

Pada bulan April dan awal Mei, Iran menyita dua kapal tanker seminggu di perairan teritorial. Teheran juga dituduh melakukan serangan drone terhadap kapal tanker minyak Israel pada November 2022.

Sejak 2018, ketika Presiden AS saat itu Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan Republik Islam itu, serangkaian insiden semacam itu telah meledak, meningkatkan ketegangan.

Baca juga: Delapan Jet Tempur China Dilaporkan Melintasi Garis Tengah Selat Taiwan

Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir terhenti tetapi baru-baru ini dilanjutkan dengan mediasi Oman. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles