9.3 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Sydney akan Pecahkan Rekor Curah Hujan, Australia Bersiap Hadapi Banjir Bandang

Sydney, MISTAR.ID

Sydney akan mencatat tahun terbasah dalam 164 tahun. Untuk itu, pihak berwenang bersiap menghadapi banjir besar di timur Australia. Hujan lebat diperkirakan akan turun selama tiga hari ke depan.

Pada Kamis pagi (6/10/22), Sydney telah menerima 2.157 mm (85 inci) air hujan untuk tahun ini. Angka ini hanya berbeda sedikit dari rekor 2.194 mm yang ditetapkan pada tahun 1950.

“Rekor itu kemungkinan akan jatuh pada Jumat malam (7/10/22) hingga Sabtu (8/10/22),” kata peramal dari Biro Meteorologi (Bureau of Meteorology) Jonathan How kepada Australian Broadcasting Corporation. Ini hanya kelima kalinya kota terbesar di negara itu telah mencapai 2.000 mm dalam setahun sejak pencatatan pada tahun 1858.

Baca Juga:Sungai Malombu Tapsel Meluap, Banjir Rendam Puluhan Rumah Warga

Pantai timur Australia telah dilanda hujan beberapa tahun karena fenomena cuaca La Niña, biasanya terkait dengan peningkatan curah hujan, yang telah menyebabkan banjir di pinggiran kota Sydney tiga kali dalam dua tahun terakhir dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka.

Dari prakiraan cuaca, hujan lebat sepanjang akhir pekan akan turun di sebagian besar wilayah timur Australia. Pihak berwenang memperingatkan penduduk Sydney untuk waspada terhadap banjir bandang dan menjauh dari jalan yang terkena banjir.

Banyak bendungan dan sungai sudah dalam kapasitas penuh. Pemerintah negara bagian New South Wales telah berkomitmen untuk menaikkan ketinggian tembok di Bendungan Warragamba Sydney, yang memasok 80% air kota, untuk membantu mencegah banjir di masa depan.

Beberapa kota pedalaman pedesaan di negara bagian itu sudah dibanjiri. Tayangan televisi menunjukkan penduduk memindahkan hewan ternak ke tempat yang lebih tinggi dan jalan yang rusak.

Baca Juga:Puluhan Rumah Terendam Banjir di Desa Sampuran Madina

Hujan lebat diperkirakan akan terjadi di akhir tahun 2022 karena jarang terjadi peristiwa cuaca La Nina ketiga berturut-turut.

“Menuju akhir musim semi dan musim panas, kami masih dalam periode La Niña aktif sehingga kami dapat mengharapkan lebih banyak dan lebih banyak curah hujan dan itu meningkatkan risiko banjir,” kata How dari BoM. (cnn.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles